Page 83 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2019
P. 83
Pada Maret 2019, KBRI mendapatkan informasi dari anak sulungnya Turini,
menjelaskan bahwa anaknya tersebut telah tersambung dengan warga Filipina yang
juga bekerja di rumah keluarga Aun Nayyaf Al Utaebi.
Beberapa hari kemudian, kata Yurnalis, rekan Turini mengirimkan nomor kontak
salah seorang keluarga majikan Turini , yakni Faihan Al Utaebi dan langsung
dihubungi diwaktu yang bersamaan.
"Pihak KBRI kemudian menanyakan kesiapan Faihan Al-Utaebi untuk memulangkan
Turini , sertamembayar hak-haknya dan berjanji dalam waktu 2 minggu akan
membayar semua hak-hak TKI," katanya.
Namun, pada 2 April 2019, pihak KBRI berkoordinasi dengan pihak kepolisian Kota
Dawadmi, lantaran keluarga majikan Turini tidak kunjung menepati janjinya atas
hak yang diminta Turini .
Yurnalis mengatakan, selama 21 tahun bekerja, Turini baru menerima gaji beberapa
reyal saja dan langsung ditransfer ke Indonesia, sedangkan 150.000 reyal lainnya
tidak dibayarkan oleh majikannya.
"Pada tanggal 2 Juli 2019 pihak majikan telah membayar semua sisa gaji PMI
sebesar 152.000 reyal di kantor KBRI, ternyata setelah dilakukan sidik jari di kantor
tasawul, identitas Turini tidak terekam di sistem online imigrasi Arab Saudi ,"
katanya.
Informasi yang berhasil dihimpun Tribun Jabar, pada 17 Juli 2019 Turini
mendapatkan visa exit dan pada 22 Juli 2019, Turini tiba di Jakarta, kemudian
langsung menuju rumahnya di Kabupaten Cirebon .
Page 82 of 139.