Page 142 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 MEI 2020
P. 142
Direktur Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Kementerian
Ketenagakerjaan John Daniel Saragih membenarkan PHK massal yang dilakukan
Chingluh berdasarkan informasi Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang.
Menurut John, PHK seharusnya bisa dicegah jika perusahaan bisa melakukan
efisiensi dengan manajemen yang baik.
"Mereka sudah kasih tahu, dan Chingluh sudah sampaikan ke Disnakertrans. Kami
coba minta kronologisnya kenapa bisa sampai ada PHK itu," tuturnya saat dihubungi
CNNIndonesia.com.
Selain Chingluh, pabrik sepatu lain yang melakukan PHK terhadap karyawan adalah
PT Shyang Yao Fung, yakni buyer Adidas yang berada di Kota Tangerang.
Namun, berdasarkan informasi yang ia terima, masalah PHK tersebut sudah
diselesaikan dengan difasilitasi oleh Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang.
"Karena mereka bisa selesaikan sendiri. Kalau engga salah Shyang itu dibayarkan
dua kali pesangon," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman
Bakri mengatakan bahwa kasus PHK yang terjadi pada Chingluh sebenarnya
fenomena puncak gunung es.
Selain PHK, industri alas kaki di Indonesia juga merumahkan ratusan ribu karyawan
selama masa pandemi. Selain penurunan permintaan pasar, sulitnya bahan baku
serta kekhawatiran terhadap penyebaran covid-19 membuat pabrik-pabrik sepatu
menghentikan sementara produksinya dan melakukan efisiensi besar-besaran.
"Menurut catatan kami, ada 400 ribu yang terdampak PHK maupun dirumahkan.
Untungnya masih ada keringanan dari Kementerian Perindustrian untuk tetap bisa
beroperasi dengan menetapkan protokol kesehatan," ucapnya.
(hrf/sfr).
Page 141 of 153.