Page 57 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 AGUSTUS 2021
P. 57

"Jadi langkah awal kebijakan ini adalah adanya koordinasi dan kolaborasi yang kuat dengan
              seluruh stakeholder, baik di tingkat pusat maupun di daerah," kata Ida di Jakarta, Minggu (29/8).
              Menurut Ida,masih ada kesenjangan pembangunan yang menghalangi kontribusi penyandang
              disabilitas dalam berbagai faktor. Selain itu, stigma dan stereotipe pada masyarakat masih kuat.
              Di sisi lain, pemahaman terhadap penyandang disabilitas justru masih lemah.

              "Kurangnya akses informasi ketenagakerjaan yang belum inklusif serta pendidikan dan pelatihan
              kerja belum sepenuhnya ada bagi penyandang disabilitas," kata Ida.

              Dia menilai perlu diadakan layanan ketenagakerjaan yang inklusif bagi penyandang disabilitas
              melalui ekosistem digital SIAPKerja/Karirhub, link and match ketenagakerjaan, transformasi BLK,
              dan pengembangan talenta muda.

              Untuk  itu,  lanjut  Ida,  pemerintah  harus  menjamin  SDM  pada  unit  layanan  disabilitas  (ULD)
              melalui penyediaan ASN bidang ketenagakerjaan, diikuti peran masyarakat sebagai pendamping
              ULD bidang ketenagakerjan yang mendukung layanan bagi penyandang disabilitas.

              "Pelayanan  ketenagakerjaan  inklusif  bagi  penyandang  disabilitas  memerlukan  pembentukan
              kelembagaan, penyediaan SDM, sarana prasarana, penganggaran, koordinasi, dan pengawasan
              atau evaluasi," ujar Ida.



















































                                                           56
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62