Page 130 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 130
AUDIENSI BUNTU, RATUSAN BURUH BREBES SIAP GELAR AKSI DAMAI TUNTUT
KENAIKAN UMK
BREBES - Buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan Aliansi Serikat Pekerja
(ASP) Kabupaten Brebes siap menggelar aksi damai dengan turun ke jalan. Rencana aksi itu,
usai audiensi dengan DPRD dan perwakilan Pemkab Brebes di Gedung DPRD, Rabu (10/11/2021)
buntu.
Aksi damai yang rencananya diikuti ratusan buruh dari berbagai perusahaan di kota bawang ini
bertujuan menyerukan tuntutan nasional.
"Tuntutan yang akan disampaikan ASP dan SPN jadi agenda serentak nasional. Di antaranya
kenaikan Upah Minimum Kerja (UMK)," kata perwakilan Pimpinan Serikat Pekerja (PSP) SPN
Sugeng L.
Dalam udiensi, kata Sugeng, hingga kini belum mendapatkan solusi konkret dari DPRD dan
Pemkab Brebes. Sehingga, rencana aksi damai akan tetap digelar serentak skala nasional di
seluruh daerah.
Dia merinci tuntutan buruh di antaranya: Batalkan Omnibus Law UU 11/ 2020, naikkan UMK/UMK
2022, naikkan Upah Minimum Kabupaten 2022, dan PKB tanpa Omnibus Law.
"Karena hasil audiensi belum ada titik temu. Aksi damai sudah kami koordinasikan dengan ASP
dan SPN untuk menyuarakan tuntutan bersama," tegasnya.
Sementara itu, Asisten I Sekda Brebes Apriyanto mewakili Pemkab Brebes mengatakan, hasil
audiensi ASP dan SPN dengan DPRD masih terus diupayakan. Pasalnya, tuntutan kenaikan UMK
sebesar 25 persen masih harus disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan. Terlebih,
ada mekanisme yang ditempuh melalui Rapat Dewan Pengupahan yang menjadi acuan.
"Sehingga, agar tidak memberatkan salah satu pihak. Penetapan tuntutan buruh harus disertai
berbagai pertimbangan matang," kata Apriyanto.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Brebes Wurja, menambahkan adanya tuntutan buruh terkait
kenaikan upah dan sejumlah tuntutan lainnya harus dikawal sampai tuntas. Sebav, tuntutan
buruh menjadi bagian dari wujud demokrasi yang harus difasilitasi.
"Kami terus mendorong semua pihak terkait tetap mengedepankan suasana yang kondusif.
Apapun kelanjutannya terus kami pantau," kata Wurja. ( S S Sedang memuat.
129