Page 173 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 173
PM MALAYSIA JAMIN KEAMANAN TKI
Bogor: Kepastian keberadaan para Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia mendapat perlindungan
sudah dipastikan oleh Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Ismail Sabri Yakoob.
Datuk Sri Ismail ke Indonesia dalam kunjungan perdana, pada Rabu (10/11/21) di Istana Bogor,
menyatakan, akan menjaga sebaik mungkin para TKI di Malaysia.
"Saya memberi jaminan bahwa kebajikan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia akan kami jaga
sebaik-baik mungkin dan beberapa perubahan telah dilaksanakan di Malaysia," jelas PM Ismail
dalam Joint Press Statement bersama dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa
Barat, Rabu (10/11/2021).
Malaysia, menurut PM Ismail telah membuat perubahan berupa kemudahan untuk para TKI.
"Kami telah membuat tindakan kepada standar minimum perumahan, penginapan, dan
kemudahan bekerja," terang PM Ismail.
PM Ismail menjelaskan, pemerintah Malaysia juga telah memudahkan para TNI untuk melapor
kepada otoritas setempat, apabila mendapat perlakuan tidak baik dari perusahaan atau pihak
yang memperkerjakan mereka di Malaysia.
Kebijakan tersebut merupakan hasil kerja sama dari Kementerian Sumber Manusia Malaysia dan
Kementerian Ketenagakerjaan RI.
"Jika ada isu kelewatan membayar gaji, atau segala isu terkait dengan pekerja yang tidak
berpuas hati atas layanan dari majikan mereka, mereka bisa membuat aduan direct kepada
Kementerian Sumber Manusia. Ini untuk memberikan perlindungan kepada pekerja mengenai
gaji, dan lain-lain perkara yang selama ini mereka tidak dapat membuat aduan," terang PM
Ismail, yang didengarkan dengan seksama oleh Presiden Jokowi.
Tak hanya itu, PM Malaysia juga menjamin bahwa Kementerian Sumber Manusia Malaysia akan
segera menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI tentang
perlindungan pekerja domestik Indonesia di Malaysia.
"Saya telah memberikan jaminan kepada Bapak Presoden bahwa kita akan menyegerakan
penandatanganan MoU antara Kementerian Sumber Manusia dan Kementerian Tenaga Kerja di
Indonesia," ujar PM Ismail.
172