Page 226 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 226
DATA ESDM: ADA 3.121 TENAGA KERJA ASING DI INDUSTRI MINERAL DAN BATU
BARA
Kementerian ESDM melaporkan bahwa terdapat lebih dari 3.000 Tenaga Kerja Asing (TKA) yang
bekerja di industri mineral dan batu bara atau minerba Indonesia. Meski demikian Direktur
Jenderal Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, jumlah TKA tersebut
masih jauh lebih kecil ketimbang jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau tenaga lokal.
“Pada tahun 2021 dari data yang kami miliki terdapat 23.857 orang TKI di industri minerba. Plus
3.121 TKA. Ini yang dapat menjadi perhatian kita semua,” ujar Ridwan dalam Rapat DPR dengan
Komisi VII DPR RI, Rabu (10/11).
Jumlah tersebut mencakup semua Izin Usaha Pertambangan (IUP) pengolahan atau industri
smelter. Ridwan mengatakan apabila dilihat dari angka tersebut, maka besaran jumlah TKA
dibanding TKI hanya 1 banding 8. Sedangkan pada industri nikel saja, jumlah TKI yang bekerja
pada industri tersebut tercatat sebesar 21.691 TKI dan 3.054 TKA.
“Ini bisa menjadi penjelasan bagi publik perbandingan tenaga kerja yang tersedia. Namun
hendaknya kita terus mencoba mengurangi TKA dan terus meningkatkan jumlah TKI yang
berkompeten di bidang ini,” ujarnya.
Menurut Ridwan dalam hal pengaturan tenaga kerja di sektor pertambangan dan minerba,
pihaknya mengacu pada regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM dan Kementerian
Ketenagakerjaan. Kementerian ESDM mengatur tenaga kerja di sektor pertambangan
berdasarkan UU No 3 Tahun 2020 tentang minerba dan PP Nomor 96 Tahun 2021.
Secara umum regulasi ini mengatur tentang pengutamaan tenaga kerja lokal, peningkatan
kompetensi tenaga kerja, alih teknologi TKA kepada TKI dan pembinaan serta pengawasan
terhadap tenaga kerja.
Adapun untuk kegiatan pembinaan dan pengawasan, Kementerian ESDM juga melakukan
inventarisasi jumlah tenaga kerja khususnya TKA, melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui pendidikan dan pelatihan dan melakukan
pembinaan dan pengawasan pada proses alih teknologi dari TKA ke TKI.
Khusus untuk TKA, berdasarkan PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Minerba dan Permen ESDM 25/2018 tentang Pengusahaan Pertambangan
Minerba dan Batubara, Ridwan mengatakan TKA memang boleh dipekerjakan apabila memenuhi
beberapa kondisi.
Pertama yaitu, apabila tidak terdapat tenaga kerja setempat dan atau nasional yang memiliki
kompetensi dan atau kualifikasi yang dibutuhkan, maka Badan Usaha dapat menggunakan
tenaga kerja asing dalam rangka alih teknologi atau keahlian. Kedua, penggunaan TKA dapat
dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari instansi yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.
“Ini yang kami lakukan, koordinasi yang kami lakukan dengan baik secara berkala dengan
Kemenaker,” ujar Ridwan. Menurut Ridwan, setidaknya ada sekitar 95 jabatan yang dapat
diduduki oleh TKA (positive list) dengan berbagai kriteria dan syarat).
Penyesuaian daftar jabatan dan persyaratannya ini disusun berdasarkan hasil evaluasi terhadap
kebutuhan perusahaan dan ketersediaan TKI. Adapun jabatan yang boleh diisi oleh TKA yakni
direksi, advisor, spesialis, tenaga ahli, manajer, dan general superintendent.
225