Page 223 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 223
Judul Sempat Minta UMP Naik Rp5,3 Juta, Buruh Was-Was di 2022
Nama Media aksi.id
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL https://aksi.id/artikel/71851/Sempat-Minta-UMP-Naik-Rp53-Juta-Buruh-
Was-Was-di-2022--/
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-11-10 15:45:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 7.500.000
News Value Rp 22.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Mirah Sumirat (Presiden ASPEK Indonesia) Kalau dulu masih mending, kita masih bisa
menyampaikan bisa berubah, waktu itu UU Ciptaker belum terlalu masuk ke PP perannya. Kalau
sekarang sudah masuk
negative - Mirah Sumirat (Presiden ASPEK Indonesia) Kemarin-kemarin kita-kita mau aksi (unjuk
rasa) di Kemendagri tapi nggak dibolehkan aparat keamanan, akhirnya ke patung kuda
positive - Mirah Sumirat (Presiden ASPEK Indonesia) Kita terus lakukan aksi-aksi untuk bersuara
dan gerakan sesuai konstitusi. Paling aksi-aksi jalanan aja, hari ini serentak di seluruh Provinsi,
Kota, Kabupaten, kawan-kawan pekerja buruh aksi di kantor gubernur masing-masing. Kalau
Jakarta saya lagi di kantor gubernur Anies
Ringkasan
Ratusan buruh menolak kenaikan upah minimum 2020 di depan Kantor Balaikota, Jakarta, Rabu
(30/10). Mereka menolak kenaikan upah minimum 2020 sebesar 8,51% berdasarkan surat
edaran menteri ketenagakerjaan, mereka menuntut UMP/UMK 2020 dinaikkan antara 10-15%.
Bila naik 15% maka UMP 2020 di DKI Jakarta bisa mencapai Rp 4.532.117 per bulan. Sedangkan
bila mengikuti ketentuan usulan pemerintah pusat, kenaikan UMP sebesar 8,51%, maka
kenaikannya hanya Rp4,2 juta per bulan.
SEMPAT MINTA UMP NAIK RP5,3 JUTA, BURUH WAS-WAS DI 2022
JAKARTA (Aksi.id) - Ratusan buruh menolak kenaikan upah minimum 2020 di depan Kantor
Balaikota, Jakarta, Rabu (30/10). Mereka menolak kenaikan upah minimum 2020 sebesar 8,51%
berdasarkan surat edaran menteri ketenagakerjaan, mereka menuntut UMP/UMK 2020 dinaikkan
antara 10-15%.
222