Page 268 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 268
Said Iqbal menyampaikan alasan kenaikan upah buruh harus mengacu pada KHL. Yakni, adanya
peningkatan harga di pasaran.
"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan KSPI di 10 provinsi, di mana di tiap provinsi dilakukan
survei di 5 pasar tradisional dengan menggunakan parameter 60 item Kebutuhan Hidup Layak
(KHL) sesuai UU No 13 Tahun 2003, didapatlah rata-rata kenaikan UMK/UMP adalah 7%-10%,"
kata Said Iqbal, dalam keterangan resmi, Rabu (10/11/2021).
Alasan menggunakan UU No 13 Tahun 2003, karena saat ini buruh sedang menggugat UU Cipta
Kerja di Mahkamah Konstitusi. Ia menyebut, dengan demikian aturan yang berlaku adalah UU
No 13/2003.
"Bahkan jika menggunakan PP No 78 Tahun 2015, maka kenaikan upah minimum adalah berkisar
6 persen. Hampir sama angka kenaikannya dengan mengacu pada KHL," lanjutnya.
hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lebih lanjut, ia menyebutkan, pasca pandemi covid-19 maka daya beli atau purchasing power
masyarakat dan buruh harus dikembalikan seperti awal. Maka caranya dengan dinaikkan upah
minimumnya minimal 7 persen. Hal ini dilakukan agar konsumsi naik, sehingga otomatis
pertumbuhan ekonomi ikut naik.
Iqbal berpendapat, bagi perusahaan yang terdampak krisis ekonomi dan Covid 19, maka tidak
perlu menaikkan UMP atau UMK 2022 yang dibuktikan dengan audit laporan keuangan
perusahaan yang mengalami kerugian dalam 2 tahun terakhir yang diserahkan ke Disnaker dan
diumumkan ke buruh.
"Bila pemerintah dan pengusaha tidak mempertimbangkan usulan buruh ini, maka akan ada aksi
yang lebih luas dan lebih besar secara terus menerus," tegasnya.
267