Page 283 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 283

UPAH BURUH 2022 CUMA NAIK TIPIS? INI PENJELASAN OPSI

              , JAKARTA -- Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) mensinyalir upah minimum provinsi
              dan  kabupaten  atau  kota  (UMP/K)  pada  2022  tidak  mengalami  kenaikan  secara  nasional.
              Alasannya, rata-rata upah buruh per Agustus 2021 turun sebesar 0,72 persen menjadi Rp2,74
              juta jika dibandingkan dengan tahun lalu.

              Sekjen  OPSI  Timboel  Siregar  mengatakan  turunnya  upah  buruh  secara  nasional  itu  akan
              berdampak  pada  menurunnya  rata-rata  konsumsi  per  kapita  masyarakat  di  setiap  provinsi.
              Adapun data anyar rata-rata upah buruh itu berasal dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pekan
              lalu.

              "Akan cenderung menurunkan nilai Batas Atas [BA]. Bila nilai selisih BA dengan UMP/K eksisting
              tipis maka kenaikan UMP/K di tahun depan akan kecil juga. Bila nilai BA lebih kecil dari UMP/K
              eksisting maka dipastikan UMP/K tahun depan tidak naik," kata Timboel, Rabu (10/11/2021).

              Dia  mencontohkan,  nilai  rata-rata  konsumsi  per  kapita  di  DKI  Jakarta  diperkirakan  sebesar
              Rp2.336.429. Dengan demikian, kenaikan UMP DKI Jakarta diperkirakan di bawah satu persen
              atau secara nominal kenaikannya di bawah Rp30.000 pada tahun depan. Perkiraan itu, menurut
              dia, lebih rendah dari nilai inflasi di DKI Jakarta. Artinya, upah buruh atau pekerja di Ibu Kota
              bakal tergerus inflasi.
              "Ini artinya daya beli pekerja atau buruh akan menurun. Dengan menurunnya daya beli buruh
              atau  pekerja  berdampak  pada  rata-rata  konsumsi  per  kapita  masyarakat  DKI.  Ini  menjadi
              lingkaran setan upah buruh terus tergerus inflasi," kata dia.

              BPS sudah menyerahkan data-data yang akan digunakan untuk menghitung kenaikan UMP/K
              tahun depan kepada Kementerian Ketenagakerjaan dan Dewan Pengupahan. Mengingat isu upah
              minimum sangat sensitif maka seharusnya BPS merilis data-data tersebut ke publik sehingga
              kalangan pekerja atau buruh bisa menghitung juga.
              "Dengan keterbukaan data ini akan mengeliminir kecurigaan atau manipulasi dalam perhitungan
              kenaikan UMP/K tahun depan" tuturnya.

              Penetapan upah minimum tahun 2022 oleh Gubernur tinggal menghitung hari. Penetapan upah
              minimum kabupaten/Kota (UMK) pada 2022, mengacu amanat Pasal 35 ayat (2) PP No. 36/2021,
              diumumkan paling lambat tanggal 30 November 2021. Sementara itu penetapan upah minimum
              provinsi (UMP) ditetapkan paling lambat tanggal 21 November 2021 sesuai amanat Pasal 29 ayat
              (1) PP No. 36/2021.

              Penetapan UMP dan UMK 2022 dihitung dengan menggunakan rumus yang diatur pada Pasal 26
              PP No. 36/2021, dengan 5 variabel data penentu di provinsi yaitu data rata-rata konsumsi per
              kapita, rata-rata banyaknya anggota rumah tangga, rata-rata banyaknya anggota rumah tangga
              yang bekerja pada setiap rumah tangga, inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
              Dengan rumus perhitungan penentuan UMP dan UMK, dipastikan persentase kenaikan UMP/K
              akan jauh lebih kecil dibandingkan penetapan UMP/K dengan metode survey kebutuhan hidup
              layak (KHL) atau penetapan UMP/K di PP No. 78/2015.

              Metode survei harga kebutuhan hidup di pasar direvisi dengan metode penjumlahan persentase
              inflasi  dan  pertumbuhan  ekonomi  nasional  di  PP  No.  78/2015.  Metode  penentuan  kenaikan
              UMP/K di PP No. 78 ini tidak riil menggambarkan kondisi harga-harga di pasar yang akan dibeli
              buruh dan keluarganya. Namun PP No. 78 masih mengatur penentuan kenaikan UMP/K di tahun
              keenam dilakukan dengan metode survey harga KHL buruh. Masih ada irisannya dengan metode
              lama.

                                                           282
   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288