Page 78 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 78

Ringkasan

              ORGANISASI Buruh Internasional (ILO) meminta seluruh perusahaan dan pihak-pihak terkait
              untuk memastikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi para pekerja saat dan setelah
              pandemi.



              PASTIKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KARYAWAN SAAT DAN SETELAH
              PANDEMI
              ORGANISASI Buruh Internasional (ILO) meminta seluruh perusahaan dan pihak-pihak terkait
              untuk memastikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi para pekerja saat dan setelah
              pandemi.

              "Indonesia berharap pandemi ini akan menjadi endemi pada 2022 dan kita beralih ke kondisi
              normal yang baru, dan kita masih mencari cara agar infeksi covid-19 tidak tersebar luas. Untuk
              mencegah timbulnya krisis kesehatan di masa yang akan datang, kita perlu memastikan pekerja
              melakukan langkah-langkah yang baik." kata Spesialis Bidang Ketenagakerjaan ILO Kazutoshi
              Chatani dalam webinar bertajuk Tren Masa Depan Dunia Kerja dan K3 seusai Pandemi, di Jakarta,
              kemarin.

              Chatani  menjelaskan  upaya-upaya  persiapan  diperlukan  untuk  mencegah  timbulnya  krisis
              kesehatan di masa yang akan datang sehingga Indonesia bisa tetap bertahan dengan sistem
              kesehatan yang ada.

              Dengan  demikian,  lanjut  dia,  dunia  bisnis  bisa  mengambil  peluang  yang  baru  dalam  proses
              transisi menuju kenormalan baru.

              "Saya  berharap  bisa  mendapatkan  masukan-masukan  yang  sangat  penting  untuk  pemulihan
              pandemi,  terutama  meningkatan  K3  di  tempat-tempat  kerja,  sehingga  kita  bisa  melindungi
              pekerja dan bisnis saat maupun setelah pandemi," katanya.

              Menurut  Chatani,  kehadiran  teknologi  membantu  bisnis  tetap  berjalan  sekaligus  mengurangi
              interaksi langsung antara produsen dan konsumen.

              "Mereka juga bisa bekerja secara daring dan maraknya layanan pesan antar juga sebagai suatu
              bentuk yang baru. Kita harus merancang mekanisme yang baik sehingga kita bisa melindungi
              pekerja," ujarnya.

              Berdasarkan survei Katadata terkait sistem kerja selama pandemi covid-19, sebanyak 37,5%
              responden menyatakan penyelenggaraan kerja dari rumah atau work from home (WFH) sukses,
              sedangkan 44,3% menganggapnya kurang sukses dan 7,1% tidak sukses. Adapun sebanyak
              11,1% tidak melakukan WFH.

              Selain itu, 40% pekerja menilai kolaborasi pekerjaan lebih baik pada masa pandemi. Sebanyak
              20% pekerja menilai pelatihan (training/coaching) karyawan lebih parah dari sebelum pandemi.

              Terkait K3, sebanyak 46,8% pekerja melihatnya cukup diprioritaskan, 39,9% lainnya menilai
              sangat diprioritaskan, 11,1% kurang diprioritaskan, dan 2,2% menilai tidak diprioritaskan.

              "Pandemi merupakan malapetaka, tetapi juga menjadi peluang untuk melihat dan membentuk
              masa depan kita menjadi lebih baik." tukas Chatani. (Ant/E-1)





                                                           77
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83