Page 80 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 80
Judul Buruh Tuntut UU Ciptaker Dicabut
Nama Media Jawa Pos
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg10
Jurnalis BYU
Tanggal 2021-11-11 04:00:00
Ukuran 142x29mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 20.590.000
News Value Rp 61.770.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Hari Pahlawan yang jatuh kemarin (10/11) diperingati para buruh di Kota Depok dengan
menggelar aksi unjuk rasa. Massa buruh turun ke jalan untuk menyuarakan tuntutan kepada
Pemkot Depok. Mereka melakukan longmarch dari Jalan Kartini Raya hingga Balai Kota Depok.
BURUH TUNTUT UU CIPTAKER DICABUT
Hari Pahlawan yang jatuh kemarin (10/11) diperingati para buruh di Kota Depokdengan
menggelar aksi unjuk rasa. Massa buruh turun ke jalan untuk menyuarakan tuntutan kepada
PemkotDepok. Mereka melakukan longmarch dari Jalan Kartini Raya hingga Balai Kota Depok.
Dalam aksi tersebut para buruh mengajukan lima poin tuntutan kepada pemerintah. Tuntutan
yang paling utama adalah pencabutan UU Omnibus Law. "Yang pertama, kami menuntut
dicabutnya Undang-Undang Omnibus law, Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker)," ujar Ketua
Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMl) Kota Depok Wido Pratikno dalam orasinya.
Dia menyatakan, IJIJ Ciptaker lahir prematur tanpa dilengkapi atau disahkan dengan naskah
akademik. Selain itu, pembahasannya tidak melibatkan kalangan buruh. "Harusnya, kami lihat
(rancangannya) dan lihat juga dong kondisi saat itu. Maka dari itu,kami minta Undang-Undang
Omnibus Law dicabut," lanjutnya.
Mereka juga meminta UU sebelumnya kembali diberlakukan Saat ini, lAJ Ciptaker digugat. Selain
itu, para buruh meminta kenaikan upah 10 persen. Alasannya, beberapa waktu belakangin,
harap kebutuhan pokok naik tinggi. Kenaikan itu, menurut para buruh, sudah lebih dari 10
persen. 'Karena itu, kami menuntut upah minimum 10 persen," papar Wklo.
Buruh di Depok, menurut dia, jika meminta pemerintah untuk mencabut surat edaran menteri
yang melarang bupati atau wali kota merekomendasikan upahminimum
"Aksi hari ini baru pemanasan. Sebab, akan ada aksi lanjutan jika sejumlah tuntutan tersebut
tak digubris," tambah Wido. (bry/co4/byu)
79