Page 42 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 JANUARI 2020
P. 42

Title          AKTIVIS UNGKAP 12 ALASAN MENGAPA MENOLAK RUU OMNIBUS LAW
               Media Name     kompas.com
               Pub. Date      30 Januari 2020
                              https://nasional.kompas.com/read/2020/01/30/14565801/aktivis-ungkap-12 -alasan-
               Page/URL
                              mengapa-menolak-ruu-omnibus-law
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative



               JAKARTA, - Aktivis yang menamakan diri Fraksi Rakyat Indonesia (FRI) menolak
               Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus law yang tengah disusun oleh
               pemerintah dan DPR.

               Perwakilan FRI Citra Referandum mengungkapkan, setidaknya ada 12 alasan yang
               menyebabkan pihaknya menolak RUU tersebut.

               "Pertama, RUU Omnibus Law dinilai melegitimasi investasi perusak lingkungan,
               mengabaikan investasi rakyat dan masyarakat adat yang dinilai lebih ramah
               lingkungan," ujar Citra di Kantor LBH Jakarta, Kamis (30/1/2020).

               Kedua, penyusunan RUU dinilai cacat prosedur karena dilakukan secara tertutup
               tanpa partisipasi masyarakat sipil dan mendaur ulang pasal inkonstitusional.

               Ketiga, Satgas Omnibus Law yang menyusun naskah akademiknya bersifat elitis dan
               tidak mengakomodasi masyarakat yang terdampak keberadaan RUU Omnibus Law.

               "Omnibus Law digawangi oleh 138 orang yang komposisinya mayoritas diisi oleh
               pihak pemerintah dan pengusaha," kata Citra.

               Keempat, terdapat sentralisme kewenangan apabila RUU Omnibus Law disahkan.
               Kebijakan menjadi ditarik ke pemerintah pusat dan hal itu dinilai mencederai
               semangat reformasi.

               Kelima, celah korupsi dapat melebar akibat mekanisme pengawasan yang
               dipersempit dan penghilangan hak gugat oleh rakyat.

               Keenam, perampasan dan penghancuran ruang hidup rakyat.

               Ketujuh, percepatan krisis lingkungan hidup akibat investasi yang meningkatkan
               pencemaran lingkungan, bencana ekologis dan kerusakan lingkungan.

               "Berikut beberapa ketentuan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang
               akan diubah RUU (Omnibus Law) Cilaka (Cipta Lapangan Kerja), berkurangnya
               instrumen perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dihapuskannya izin
               lingkungan, dihapuskannya sanksi pidana untuk pelanggaran administrasi, dan
               dibatasinya pelibatan masyarakat," papar dia.

               Kedelapan, menerapkan perbudakan modern lewat sistem fleksibilitas tenaga kerja




                                                       Page 41 of 80.
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47