Page 14 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 FEBRUARI 2019
P. 14

"Suaminya sudah meninggal. Makanya dia berangkat setelah suaminya meninggal,
               dan bapaknya meninggal. Anaknya baru satu, masih kecil, itu juga yang mungkin jadi
               pertimbangannya," urainya menambahkan.

               Windi juga memastikan, foto-foto dari KBRI yang tampil di sejumlah media online
               adalah kakaknya yang sudah 12 tahun hilang kontak. Foto itu juga sudah diterimanya
               lewat  pemberitahuan  melalui  kelurahan  dan  Pos  Pelayanan  Penempatan  dan
               Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) di Kota Malang.

               "Benar itu. Foto resmi yang dishare dari Kementrian. Bener itu," tegasnya.

               Diah bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) dan tidak mendapatkan gaji dari
               majikannya.  Korban  juga  mendapat  perlakuan  kurang  manusiawi,  salah  satunya
               penyekapan dan hanya bisa mandi sebulan sekali.

               Saat  ini,  Diah  berada  di  KBRI  Jordania  untuk  menyiapkan  proses  kepulangan  ke
               Indonesia.  Keluarga  mengaku  lega  setelah  mendapat  kabar  Diah  selamat  pada
               Desember 2018 lalu.

               "Cuman tahu keadaannya seperti apa. Dikabari lewat Kelurahan dan P4TKI, belum
               pernah lewat telepon langsung," tegas Windi.

               Keluarga Berharap Diah Segera Pulang

               Keluarga  berharap  Diah  Anggraeni  bisa  segera  dipulangkan  ke  Kota  Malang,  ke
               tempat tinggalnya setelah 12 tahun tanpa kabar.

               "Aku ora ngopeni duwete, pokoke wonge mulih ae wis seneng. Wonge jedul kene
               seneng  aku  (Saya  tidak  memikirkan  uangnya,  pokok  orangnya  pulang  saja  sudah
               senang. Orangnya sampai rumah, sudah senang)," katanya.

               "Kulo  sakniki  pokoke  wangsul,  pun  (Sekarang  pokoknya  pulang,  sudah),"  tambah
               Prapti Utami (53), ibu dari Diah Anggraeni menegaskan.

               Diah menjadi korban penyekapan dan 12 tahun gajinya tidak dibayar oleh majikannya.
               Korban berhasil lolos dan meminta perlindungan di KBRI di Jordania, Desember 2018
               lalu.

               "Mbak  Diah  mungkin  dapat  kesempatan  keluar  dari  rumah,  tetapi  kita  tidak  tahu
               pastinya. Tetapi dari KBRI kabarnya memang begitu. Persisnya tidak tahu, pokoknya
               laporan ke KBRI, pingin pulang ke Indonesia," kata Windi.

               Berdasarkan keterangan yang diperoleh Windi dari KBRI, kakaknya masih punya sisa
               bayaran di majikannya USD 9.000. Selain itu, memiliki tangungan izin tinggal (Kitas)
               dari 2014 yang belum dibayarkan oleh majikan kepada Pemerintah Jordania.






                                                       Page 13 of 75.
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19