Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 FEBRUARI 2019
P. 15
"Sisa bayaran kalau sudah dibayar majikannya baru bisa pulang. Kendalanya itu saja.
Izin tinggalnya dari 2014 sampai sekarang belum dibayar sama majikannya," katanya.
Keluarga selama ini mendapatkan perkembangan informasi tentang Diah dari
kelurahan setempat. Petugas kelurahan akan memberikan kabar setelah mendapat
perkembangan terbaru dari Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia (P4TKI) di Kota Malang.
"Kalau misalkan itu bisa dilunasi, bisa pulang. InsyaAllah bulan ini pulang. Kondisinya
sekarang di KBRI dan seluruh proses pemulangan dibantu KBRI. Alhamdulillah
selamat, sehat," jelasnya.
Selain itu, keluarga berikhtiar mendatangi banyak 'orang pinter' atau dukun agar Diah
Anggraeni segera pulang. Bahkah foto-foto Diah sudah banyak diberikan ke mereka.
"Foto telas, kulo damel ngolek-ngolek (Foto habis, saya pakai cari-cari doa). Kalau
mencarikan sambil bawa foto, sampai ke Sumenep Madura. Dicari-carikan agar bisa
pulang," kata Prapti.
Prapti sendiri dalam kondisi kurang sehat karena baru sakit. "Saya mikir, anakku di
mana, tidak ada kabarnya. Nggak ngerti. Mikirnya masih bekerja," tegasnya.
Keluarga terus berupaya mencari keberadaan Diah bahkan sejak tiga tahun pergi ke
luar negeri.
"Dicari tetapi secara supranatural, ke orang pintar, gitu saja. Tidak tahu kalau ke luar
negeri. Pamitnya kerja gitu saja, untuk mengubah nasib. Langsung hilang komunikasi.
Sekitar setelah 3 tahun, mencari ke orang pinter. Saya dibilang suruh ke sana, saya
ke sana. Usahanya nyari-nyari, selebihnya diserahkan kepada Yang di Atas," katanya.
Keluarga optimis Diah masih berada di suatu tempat, kendati belum diketahui
kabarnya.
"Kita pihak keluarga, tidak pernah berpikir (sudah meninggal). Insya Allah di sana,
karena kita termasuk orang percaya itu, Insya Allah walau berada di manapun
selamat. Allhamdulillah ternyata Yang Di Atas mendengar doa kita. Jadi dikasih jalan
itu tadi," ungkap Windi. [lia]
Page 14 of 75.