Page 161 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 161

"Saat ini Tim masih mendalami dokumen yang dimiliki 45 CPMI tersebut," kata Direktur Binariksa
              Kemnaker, Yuli Adiratna melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker di Jakarta.
              Yuli  Adiratna  menjelaskan  ke-45  CPMI  tersebut  diduga  diberangkatkan  oleh  beberapa
              Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). Salah satunya diduga dilakukan oleh
              PT CKS yang berlokasi di Malang, yang akan memberangkatkan 13 CPMI ke Singapura. "Menurut
              informasi, dokumennya ada, tapi kita akan dalami apakah sesuai regulasi atau tidak," lanjut Yuli
              Adiratna.

              Dari hasil pengembangan sidak di Hotel Penuin, Batam, Kemnaker menduga modus operandi
              yang  dilakukan  yakni  dengan  cara  "mengoplos"  (mencampur)  CPMI  prosedural  (memiliki
              dokumen)  dengan  nonprosedural  (tak  berdokumen).  Selanjutnya,  Yuli  Adiratna  menegaskan
              pihaknya  pun  akan  mendalami  P3MI  yang  bertanggungjawab  menempatkan  45  CPMI  yang
              dikarantina di beberapa hotel di kota Batam dan satu CPMI yang diduga ditempatkan secara non
              procedural.

              Yuli Adiratna menambahkan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan Pemda Kepri, Disnaker
              Kota Batam, dan BP2MI Kota Batam untuk memastikan apakah 46 CPMI tersebut sudah tercatat
              dalam  Sistem  Komputerisasi  Tenaga  Kerja  Luar  Negeri  (SISKOTKLN).  Tim  juga  melakukan
              komunikasi dengan Satgas COVID-19 di Kota Batam dan Provinsi Kepri. "Komunikasi ini untuk
              memastikan bahwa hotel tempat penampungan 46 CPMI tersebut direkomendasikan sebagai
              salah satu tempat isolasi atau karantina sesuai protokol kesehatan," katanya seraya memastikan
              Tim telah berkoordinasi dengan Kepolisian, Disnaker Batam dan BP2MI.

              Koordinator Penempatan Hubungan Kerja dan Kebebasan Berserikat Dit. Binareksa Kemnaker,
              FX.  Watratan,  menambahka,n  selaku  penegak  hukum  ketenagakerjaan,  pihaknya  akan
              menindaklanjuti  kasus  ini  sesuai  ketentuan  Undang-Undang  Nomor  18  Tahun  2017  tentang
              Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, termasuk dugaan adanya tindak pidana ketenagakerjaan.
              "Sidak ini merupakan respons cepat Kemnaker atas pengaduan masyarakat mengenai indikasi
              adanya calon pekerja migran yang akan ditempatkan ke Singapura yang ditampung di lokasi
              hotel berbeda di Batam," ujar FX Watratan didampingi Subkordinator Rizky Nasution.

              Sementara Kepala UPT Pengawasan Ketenagakerjaan Kota Batam, Sudianto, mengatakan bahwa
              satu CPMI tak berdokumen telah dimintai keterangan di kantornya usai sidak. "Setelah ini, CPMI
              bernama Ruwanti (41) tersebut, akan segera dipulangkan ke daerah asalnya di Banyumas, Jawa
              Tengah," katanya.





























                                                           160
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166