Page 234 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 234

KEMENAKER SIDAK TEMPAT KARANTINA KEBERANGKATAN 46 CPMI DI BATAM,
              HASILNYA MENGEJUTKAN
              Pengawas Ketenagakerjaan, Ditjen Binwasnaker dan K3 bersama Tim Satgas Pelindungan PMI,
              Ditjen Binapenta dan PKK, Kementerian Ketenagakerjaan melakukan inspeksi mendadak (sidak)
              ke beberapa hotel yang menjadi tempat isolasi Calon Pekerja Migran Indonesia ( CPMI ), di Kota
              Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (16/8).

              Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang menurunkan Tim Pengawas Ketenagakerjaan
              bersama Tim Satgas PMI Ditjen Binapenta dan PKK untuk melakukan Sidak di Batam. Dalam
              Sidak tim gabungan yang dipimpin oleh Koordinator Norma Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja,
              Hubungan Kerja, dan Kebebasan Berserikat, FX Watratan, menemukan 46 CPMI yang ditampung
              di Hotel Penuin Batam, Hotel Redlink, dan De Merlion Hotel.

              Di  Hotel Penuin  ditemukan  45  CPMI  memiliki  dokumen  dan  1  CPMI  tidak  memiliki  dokumen
              lengkap. Ke-46 CPMI yang seluruhnya perempuan tersebut diduga akan diberangkatkan bekerja
              ke negara Singapura. "Saat ini Tim masih mendalami dokumen yang dimiliki 45 CPMI tersebut,"
              kata Direktur Binariksa Kemenaker, Yuli Adiratna melalui Siaran Pers Biro Humas Kemenaker di
              Jakarta.

              Yuli  Adiratna  menjelaskan  ke-45  CPMI  tersebut  diduga  diberangkatkan  oleh  beberapa
              Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). Salah satunya diduga dilakukan oleh
              PT CKS yang berlokasi di Malang, yang akan memberangkatkan 13 CPMI ke Singapura. "Menurut
              informasi, dokumennya ada, tapi kita akan dalami apakah sesuai regulasi atau tidak," lanjut Yuli
              Adiratna.

              Dari hasil pengembangan sidak di Hotel Penuin, Batam, Kemenaker menduga modus operandi
              yang  dilakukan  yakni  dengan  cara  "mengoplos"  (mencampur)  CPMI  prosedural  (memiliki
              dokumen)  dengan  nonprosedural  (tak  berdokumen).  Selanjutnya,  Yuli  Adiratna  menegaskan
              pihaknya  pun  akan  mendalami  P3MI  yang  bertanggungjawab  menempatkan  45  CPMI  yang
              dikarantina di beberapa hotel di kota Batam dan satu CPMI yang diduga ditempatkan secara non
              procedural.

              Yuli Adiratna menambahkan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan Pemda Kepri, Disnaker
              Kota Batam, dan BP2MI Kota Batam untuk memastikan apakah 46 CPMI tersebut sudah tercatat
              dalam  Sistem  Komputerisasi  Tenaga  Kerja  Luar  Negeri  (SISKOTKLN).  Tim  juga  melakukan
              komunikasi dengan Satgas COVID-19 di Kota Batam dan Provinsi Kepri.

              "Komunikasi  ini  untuk  memastikan  bahwa  hotel  tempat  penampungan  46  CPMI  tersebut
              direkomendasikan sebagai salah satu tempat isolasi atau karantina sesuai protokol kesehatan,"
              katanya seraya memastikan Tim telah berkoordinasi dengan Kepolisian, Disnaker Batam dan
              BP2MI.  Koordinator  Penempatan  Hubungan  Kerja  dan  Kebebasan  Berserikat  Dit.  Binareksa
              Kemenaker, FX. Watratan, menambahkan selaku penegak hukum ketenagakerjaan, pihaknya
              akan menindaklanjuti kasus ini sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang
              Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, termasuk dugaan adanya tindak pidana ketenagakerjaan.

              "Sidak ini merupakan respons cepat Kemenaker atas pengaduan masyarakat mengenai indikasi
              adanya calon pekerja migran yang akan ditempatkan ke Singapura yang ditampung di lokasi
              hotel berbeda di Batam," ujar FX Watratan didampingi Subkordinator Rizky Nasution.

              Sementara Kepala UPT Pengawasan Ketenagakerjaan Kota Batam, Sudianto, mengatakan bahwa
              satu CPMI tak berdokumen telah dimintai keterangan di kantornya usai sidak. "Setelah ini, CPMI
              bernama Ruwanti (41) tersebut, akan segera dipulangkan ke daerah asalnya di Banyumas, Jawa
              Tengah," kata Rizky Nasution. (jpnn).


                                                           233
   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239