Page 53 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 53
Meski demikian, dia tetap berharap masuknya RUU Perlindungan PRT dalam daftar prolegnas
prioritas 2021 dapat menjadi pembuka jalan RUU itu masuk dalam pembahasan rapat paripurna
DPR RI.
Dalam kesempatan itu dia menyampaikan para pekerja rumah tangga masih mendapat
perlakuan diskriminatif dan rentan menjadi korban kekerasan fisik, psikis, seksual dan kekerasan
ekonomi.
"Dengan tempat kerja yang terisolasi, para PRT juga rentan menjadi korban perdagangan
manusia," ucapnya.
Jala PRT pada kurun waktu Januari 2018 sampai April 2019 telah menerima 3.257 laporan dan
aduan kekerasan yang dialami oleh para PRT.
"Kasus kekerasan PRT yang dilaporkan termasuk upah yang tidak dibayar, PHK (pemutusan
hubungan kerja, Red.) menjelang hari raya, dan THR yang tidak dibayar," sebut Yuni.
Sementara itu, hasil survei yang dilakukan oleh Jala PRT terkait jaminan sosial untuk pekerja
rumah tangga menunjukkan 89 persen dari 4.843 PRT di tujuh kota tidak mendapat jaminan
kesehatan atau menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau Kartu Indonesia Sehat
(KIS).
"Meskipun ada program penerima bantuan atau KIS, PRT mengalami kesulitan mengakses
program tersebut, karena itu bergantung dari (persetujuan) aparat lokal untuk menetapkan
(PRT) sebagai warga miskin," kata Yuni.
Akibatnya, mayoritas PRT terpaksa membayar sendiri biaya pengobatannya, sehingga banyak
dari mereka terpaksa berutang dengan majikan/pemberi kerja.
Sementara itu, Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas
Perempuan) Theresia Iswarini menyampaikan peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia dapat
jadi momentum bagi para pengambil kebijakan untuk mengesahkan RUU Perlindungan PRT.
Menurutnya, para pekerja rumah tangga sebagai kelompok terpinggirkan dan rentan sudah
seharusnya mendapat perlindungan dan pengakuan atas profesinya.
“Pengakuan terhadap pekerja rumah tangga merupakan wujud (implementasi) Pancasila, dan
itu sesuai dengan konstitusi Republik Indonesia, serta mendukung pencapaian SDGs,” ucap
Theresia.
Hasil survei ILO pada 2015 menunjukkan ada sekitar 4,2 juta pekerja rumah tangga di Indonesia
dan 84 persen di antaranya merupakan perempuan.
Dari jumlah keseluruhan PRT, 14 persen di antaranya merupakan pekerja anak yang usianya di
bawah 18 tahun.(Antara/jpnn)
52