Page 21 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2021
P. 21

Ringkasan

              Pemerintah  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  memiliki  komitmen  yang  kuat
              dalam  melindungi  kepentingan  Calon  Pekerja  Migran  Indonesia  (CPMI)  atau  Pekerja  Migran
              Indonesia  (PMI)  beserta  keluarganya  untuk  menjamin  pemenuhan  hak  dalam  keseluruhan
              kegiatan baik sebelum bekerja, selama bekerja maupun setelah bekerja.



              MENAKER IDA: FUNGSI DAN PERAN SATGAS PELINDUNGAN PMI HARUS
              DIPERKUAT

              Pemerintah  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  memiliki  komitmen  yang  kuat
              dalam  melindungi  kepentingan  Calon  Pekerja  Migran  Indonesia  (CPMI)  atau  Pekerja  Migran
              Indonesia  (PMI)  beserta  keluarganya  untuk  menjamin  pemenuhan  hak  dalam  keseluruhan
              kegiatan baik sebelum bekerja, selama bekerja maupun setelah bekerja.

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan
              Pemerintah dengan mengubah paradigma bahwa PMI bukan lagi sebagai obyek tetapi mereka
              merupakan subyek.

              "Mereka adalah tenaga kerja yang profesional dan kompeten sebagaimana diamanatkan dalam
              Undang-Undang No. 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia," kata Ida
              Fauziyah ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional Satuan Tugas Pelindungan Pekerja Migran
              Indonesia (PMI) Tahun 2021, Selasa, (16/11/2021).

              Rakornas  yang  digelar  dari  tanggal  15-17  November  2021  ini  diikuti  oleh  perwakilan  dari
              Bareskrim  Polri,  BP2MI,  Kemenlu,  Kemenkumham,  Kemensos,  perwakilan  ILO  dan  IOM  di
              Indonesia, serta Satgas Pelindungan PMI dari 25 wilayah debarkasi/embarkasi daerah asal PMI.
              Ida  Fauziyah  mengatakan,  pada  masa  pandemi  Covid-19  sekarang  ini  migrasi  tenaga  kerja
              menjadi yang sangat terdampak. Setiap negara mengambil berbagai kebijakan dalam melakukan
              pencegahan dan penanganan pandemi ini, penghentian kegiatan ekonomi dan sosial tentunya
              juga menghentikan aktivitas produktif dari PMI.

              Tidak  sedikit  pekerja  yang  di  PHK  bahkan  tidak  mendapatkan  pekerjaan  akibat  aktivitas
              perekonomian  yang  terganggu,  angka  pengangguran  menjadi  bertambah  dan  upah  yang
              diterima oleh pekerja juga mengalami pengurangan karena kebijakan pengurangan jam kerja
              mereka. Kondisi kerja juga mengalami perubahan terkait jam kerja.

              "Dampaknya sudah tentu tidak hanya dialami oleh pekerja di dalam negeri, termasuk juga para
              pekerja kita yang berada di luar negeri atau pekerja migran Indonesia," ucap Ida.

              Ida menuturkan, adanya Satgas Pelindungan PMI di wilayah embarkasi/debarkasi dan daerah
              asal PMI ini merupakan ujung tombak dalam melindungi warga negaranya. Sampai saat ini kita
              masih  terus  dihadapi  dengan  permasalahan  penempatan  PMI  nonprosedural  yang  dapat
              berakibat pada tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.

              "Satgas pelindungan PMI ini merupakan salah satu program dan rencana strategis Kemnaker
              yang  merupakan  tindak  lanjut  dari  Keputusan  Presiden  Nomor  15  Tahun  2011  tentang  Tim
              Terpadu Pelindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri," ujar Ida Fauziyah.

              Kedepan, menurut Ida Fauziyah, pihaknya sebagai K/L terkait akan terus mengupayakan untuk
              memperkuat peran dan fungsi Satgas ini agar dapat optimal dalam memberikan pelindungan
              terhadap PMI.


                                                           20
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26