Page 34 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2021
P. 34

"Gubernur harus menetapkan UMP paling lambat tanggal 21 November 2021 dan karena 21
              November merupakan hari libur nasional maka penetapannya dilakukan paling lambat satu hari
              sebelumnya yaitu tanggal 20 November," kata Menaker Ida Selasa (16/11).

              Sementara untuk penetapan upah minimum kabupaten/kota (UMK) dilakukan paling lambat pada
              30 November 2021 dan harus dilakukan setelah adanya penetapan UMP. Ida menjelaskan bahwa
              batas  waktu  penetapan  itu  juga  sudah  ditegaskan  kembali  oleh  Menteri  Dalam  Negeri
              561/6393/SJ Hal Penetapan Upah Minimum tahun 2022.

              Dia  mengatakan  bahwa  berdasarkan  PP  Nomor  36  Tahun  2021,  yang  merupakan  turunan
              Undang-Undang Cipta Kerja, tidak ada lagi penetapan upah minimum berdasarkan sektoral atau
              yang dikenal dengan singkatan UMS. Namun, UMS yang ditetapkan sebelum 2 November 2020
              tetap berlaku hingga masa berlakunya berakhir atau UMP/UMK di wilayah tersebut telah melebihi
              jumlahnya.

              Menaker juga kembali menegaskan bahwa upah minimum adalah upah terendah yang ditetapkan
              pemerintah dan berlaku bagi pekerja dengan masa kerja kurang dari satu tahun. Bagi pekerja
              dengan masa kerja lebih dari satu tahun seharusnya menggunakan upah efektif berdasarkan
              struktur dan skala upah di masing-masing perusahaan.

              "Dengan demikian kenaikan upah masing-masing pekerja atau buruh akan sangat bergantung
              dengan produktivitas yang dihasilkan," tegas Ida.

              Lebih lanjut Menaker Ida menegaskan bahwa semangat dari formula upah minimum yang baru
              adalah untuk mengurangi kesenjangan upah masing-masing wilayah dan mewujudkan keadilan
              upah antarwilayah."Semangat dari formula upah minimum ini berdasarkan PP 36 Tahun 2021
              adalah  untuk  mengurangi  kesenjangan  upah  minimum  sehingga  terwujud  keadilan  upah
              antarwilayah," kata dia.

              Keadilan upah antarwilayah itu, jelas Ida, dicapai melalui pendekatan rata-rata konsumsi rumah
              tangga  di  masing-masing  wilayah.  Karena  itu  berdasarkan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan maka upah minimum ditetapkan berdasarkan wilayah yaitu
              upah minimum provinsi (UMP) dan upah minimum kabupaten (UMK).

              Sementara upah minimum sektoral (UMS) tidak lagi ditetapkan berdasarkan aturan itu, kecuali
              yang ditetapkan sebelum 2 November 2020 yang berlaku hingga masanya telah berakhir atau
              UMP/UMK di wilayah tersebut telah melebihi UMS.

              Menaker mengatakan dengan mencermati upah minimum yang berlaku saat ini, tidak memiliki
              korelasi dengan angka rata-rata konsumsi, median upah atau bahkan tingkat pengangguran.Dia
              memberi contoh bagaimana suatu kabupaten dan kota saling bersebelahan terkadang memiliki
              nilai upah minimum dengan jarak yang besar.

              Selain  itu  terdapat  kabupaten  dengan  angka  pengangguran  tinggi  dan  mayoritas  penduduk
              bertani tapi karena keberadaan wilayah industri menyebabkan daerah itu dipaksa memiliki nilai
              UMK yang sangat tinggi. Penetapan upah minimum yang tidak sesuai perundangan itu, jelasnya,
              berpotensi menyebabkan turunnya indeks daya saing Indonesia khususnya pada aspek kepastian
              hukum dan menurunkan kepercayaan investor terhadap sistem hukum Indonesia.

              "Apabila  ditetapkan  lebih  tinggi  dari  ketentuan  akan  berpotensi  terhambatnya  perluasan
              kesempatan  kerja,  kemungkinan  terjadinya  subtitusi  tenaga  kerja  ke  mesin  itu  juga  tinggi.
              Kemudian kita tidak berharap adanya PHK karena ini memicu terjadinya PHK," paparnya.

              sumber : Antara.



                                                           33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39