Page 44 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2021
P. 44

"Gubenur  harus  menetapkan  UMP  paling  lambat  tanggal  21  November  2021  dan  karena  21
              November merupakan hari libur nasional maka penetapannya dilakukan paling lambat satu hari
              sebelumnya yaitu tanggal 20 November," kata Menaker Ida dalam konferensi pers virtual yang
              dipantau dari Jakarta, Selasa (16/11).

              Sedangkan  untuk  penetapan  upah  minimum  kabupaten/kota  (UMK)  dilakukan  paling  lambat
              pada 30 November 2021 dan harus dilakukan setelah adanya penetapan UMP.

              Ida menjelaskan, batas waktu penetapan itu juga sudah ditegaskan kembali oleh Menteri Dalam
              Negeri 561/6393/SJ Hal Penetapan Upah Minimum tahun 2022.

              Dikatakan, berdasarkan PP Nomor 36 Tahun 2021 yang merupakan turunan Undang-Undang
              Cipta Kerja, tidak ada lagi penetapan upah minimum berdasarkan sektoral atau yang dikenal
              dengan singkatan UMS.

              Namun,  UMS  yang  ditetapkan  sebelum  2  November  2020  tetap  berlaku  hingga  masa
              ketentuannya berakhir atau UMP/UMK di wilayah tersebut telah melebihi jumlahnya.

              Menaker  kembali  menegaskan,  upah  minimum  adalah  upah  terendah  yang  ditetapkan
              pemerintah dan berlaku bagipekerja dengan masa kerja kurang dari satu tahun. Bagi pekeij a
              dengan masa kerja lebih dari satu tahun seharusnya menggunakan upah efektif berdasarkan
              struktur dan skala upah di masing-masing perusahaan.

              "Dengan demikian kenaikan upah masing-masing pekerja atau buruh akan sangat bergantung
              dengan produktivitas yang dihasilkan," tegas Ida,

              Relokasi  Pada  kesempatan  tersebut,  Ida  menyatakan,  penetapan  upah  minimum  yang  lebih
              tinggi  serta  tidak  sesuai  dengan  peraturan  perundangan  baru,  berpotensi  menghambat
              perluasan  kesempatan  kerja,  memicu  pemutusan  hubungan  kerja  dan  mendorong  relokasi
              industri ke wilayah dengan upah lebih rendah.

              "Apabila  ditetapkan  lebih  tinggi  dari  ketentuan  akan  berpotensi  terhambatnya  perluasan
              kesempatan kerja, kemungkinan terjadinya substitusi tenaga kerja ke mesin itu juga akan tinggi.
              Kita tidak berharap adanya PHK, karena ini memicu teijadinya PHK," ujarnya.

              "Kemudian mendorong terjadinya relokasi dari lokasi-lokasi yang memiliki nilai UMK tinggi pada
              lokasi atau wilayah yang memiliki nilai UMK yang lebih rendah," tambah Ida.

              Tidak  hanya  itu,  tegas  Ida,  kenaikan  upah  minimum  provinsi  (UMP)  dan  upah  minimum
              kabupaten/kota (UMK) yang tidak proporsional dapat menyebabkan tutupnya perusahaan di saat
              situasi pandemi saat ini.

              Ida  menjelaskan,  penetapan  upah  minimum  berdasarkan  formula  di  Peraturan  Pemerintah
              Nomor  36  Tahun  2021  dimaksudkan  untuk  mengurangi  kesenjangan  upah  antarwilayah  dan
              mewujudkan keadilan upah. (B.43)**

              Caption:

              BURUH dari berbagai aliansi menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung Sate, Jin. Diponegoro,
              Kota Bandung, Senin (26/10).








                                                           43
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49