Page 171 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2021
P. 171
"Pasukan Operasi telah mendapat informasi bahwa sekelompok migran yang diselundupkan
direncanakan mendarat antara pukul 03.00 hingga 05.00 pagi pagi di Pantai Tanjung Lompat,
Johor. Tim Operasi telah digerakkan dan berhasil menghadang kendaraan-kendaraan yang
membawa migran-migran tersebut." katanya.
Selain calo dan migran, ketiga kendaraan yang digunakan disita dengan nilai anggaran berjumlah
RM130,000 (sekitar Rp 443juta). Sindikat itu diyakini telah bergerak aktif sejak Perintah Kawalan
Pergerakan (PKP) diterapkan pada 2020. Modus operandi sindikat tersebut adalah menjalin kerja
sama dengan calo atau yang menyeludupkan pekerja migran dari Indonesiadan mendarat di
pantai sekitar Negeri Johor.
"Tekong darat akan menyediakan pengangkutan untuk mengangkut migran-migran dimaksud
sebelum diberikan kepada majikan. Biaya yangdikenakan oleh sindikat kepada migran untuk
diselundupkan ke Malaysia adalah antara RM800.00(Rp2,7juta) hingga RM 1,500.00 (Rp5,1 juta)
per orang," katanya. Sebanyak 18 orang migran yang ditangkap itu akan dijerat Pasal 6 (1 )(c)
Undang-Undang (UU) Imigrasi 1959/63 karena memasuki Malaysia secara ilegal.
"Manakala kedua tekong tersebut akan diproses di bawah Pasal 26A Undang-Undang
Antiperdagangan Orang dan Antipenyeludupan Migran 2007 bagi kesalahan menyelundupkan
migran. Mereka bisa dihukum penjara maksimal 15 tahun, dan boleh juga dikenakan denda, atau
kedua-duanya. Semua sedang ditahan di Depo Imigrasi." katanya. (Ant)
170

