Page 83 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2021
P. 83

Menurut Pasal 94 Undang-Undang (UU) No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, komponen
              upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, maka besarnya upah pokok sedikit-dikitnya
              75  %  dari  jumlah  upah  pokok  dan  tunjangan  tetap.  Definisi  tunjangan  tetap  di  sini  adalah
              tunjangan yang pembayarannya dilakukan secara teratur dan tidak dikaitkan dengan kehadiran
              atau pencapaian prestasi kerja, contohnya tunjangan jabatan, tunjangan komunikasi, tunjangan
              keluarga, tunjangan keahlian/profesi. Beda halnya dengan tunjangan makan dan transportasi,
              tunjangan itu bersifat tidak tetap karena penghitungannya berdasarkan kehadiran atau performa
              kerja.
              Menurut Peraturan Pemerintah No.78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, pasal 41 ayat 2 "Upah
              minimum sebagaimana dimaksud merupakan Upah bulanan terendah yang terdiri atas: a. Upah
              tanpa  tunjangan;  atau  b.  Upah  pokok  termasuk  tunjangan  tetap".  PP  Pengupahan  ini  juga
              menegaskan,  bahwa  Upah  Minimum  hanya  berlaku  bagi  pekerja/buruh  dengan  masa  kerja
              kurang  dari  1  (satu)  tahun  pada  Perusahaan  yang  bersangkutan.  Sementara  upah  bagi
              pekerja/buruh dengan masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih dirundingkan secara bipartit antara
              pekerja/buruh dengan pengusaha di perusahaan yang bersangkutan.

              Suatu  perusahaan  harus  mampu  membayarkan  upah  tenaga  kerja  selama  mereka  bekerja.
              Perusahaan  juga  memiliki  tanggung  jawab  terhadap  keselamatan  para  pekerja  dengan
              memberikan  tunjangan  untuk  para  pekerja.  Seperti  yang  telah  dituliskan  sebelumnya  upah
              minimum berasal dari 75% gaji pokok dan tunjangan sebesar 25%. Ada hukum tertulis yang
              mengatur perusahaan yang telat memberikan upah.

              Perusahaan yang telat bayar gaji dan/atau tidak membayar upah pekerja sesuai dalam perjanjian
              kerja, maka dikenai denda dengan ketentuan (Pasal 55 ayat (1) PP Pengupahan), Mulai dari hari
              keempat sampai hari kedelapan terhitung tanggal seharusnya Upah dibayar, dikenakan denda
              sebesar 5% untuk setiap hari keterlambatan dari upah yang seharusnya dibayarkan. Sesudah
              hari  kedelapan,  apabila  upah  masih  belum  dibayar,  dikenakan  denda  keterlambatan
              sebagaimana dimaksud huruf a ditambah 1% untuk setiap hari keterlambatan dengan ketentuan
              1 bulan tidak boleh melebihi 50% dari upah yang seharusnya dibayarkan; dan Sesudah sebulan,
              apabila  upah  masih  belum  dibayar,  dikenakan  denda  keterlambatan  sebagaimana  dimaksud
              huruf a dan huruf b ditambah bunga sebesar suku bunga yang berlaku pada bank pemerintah.

              Pengenaan denda tersebut tidak menghilangkan kewajiban perusahaan untuk membayar upah
              kepada  pekerja  (Pasal  55  ayat  (2)  PP  Pengupahan).  Bagi  perusahaan  yang  telat  bayar  gaji
              dan/atau tidak membayar upah sesuai perjanjian kerja, maka harus membayar denda dan tetap
              membayar upah pekerja.

              Pemerintah  membagi  upah  minimum  menjadi  tiga  yang  terdiri  dari  upah  minimum  provinsi
              (UMP),  upah  minimum  kabupaten/kota  (UMK)  dan  upah  minimum  sektoral  (UMSK).  Upah
              minimum  provinsi  (UMP)  diberlakukan  oleh  gubernur  dari  rekomendasi  Dewan  pengupah
              provinsi.  Kemudian  upah  minimum  kabupaten/kota  (UMK)  juga  diberlakukan  oleh  gubernur
              hanya saja penetapannya harus lebih besar dari provinsi. Yang terakhir upah minimum sektoral
              (UMSK) yang dibuat berdasarkan hasil perundingan dan kesepakatan antara perusahaan dan
              serikat pekerja kemudian disampaikan kepada gubernur.

              Pemberlakuan  upah  minimum  ini  bertujuan  agar  perusahaan  maupun  tenaga  kerja  dapat
              mewujudkan impian mereka masing-masing, sehingga tidak terjadi pemberian upah yang rendah
              sedangkan para pekerja harus bekerja lebih ekstra. Upah minimum tersebut juga digunakan
              untuk menghindari segala bentuk permainan perusahaan yang hanya mencari keuntungan besar
              dan kerugian yang minimal dengan mengeksploitasi para pekerjanya. Dengan demikian upah
              minimum diberlakukan agar semua pihak, baik pihak tenaga kerja, perusahaan maupun pelamar
              pekerjaan dapat diuntungkan.


                                                           82
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88