Page 22 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2021
P. 22
Dalam kerja sama itu, BP2MI telah melakukan pembahasan program kerja bersama perlindungan
PMI dari bahaya sindikat penempatan ilegal dan penyalahgunaan narkotika di kalangan PMI.
"Peresmian Sekolah PMI pada 9 September 2021 yang didahului dengan kick off pada tanggal
27 Agustus 2021 lalu, merupakan era baru untuk mewujudkan Kabari PMI Bersinar yang
merupakan program kerja bersama antara BP2MI, BNN, dan Pemerintah Kabupaten Timor
Tengah Selatan tahun 2021-2022,"ujar Siwa.
Ia mengatakan, Kabari PMI Bersinar merupakan singkatan dari kabupaten bebas dari rekrutmen
ilegal PMI.
Kabari PMI Bersinar, kata dia, adalah kabupaten yang warganya tidak lagi mengandalkan
kekuatan calo atau sindikat dalam proses penempatan sebagai pekerja migran Indonesia ke
negara tujuan penempatan.
Selain itu, tidak lagi terlibat dalam penyalahgunaan narkotika, baik sebagai pemakai apalagi
sebagai kurir narkotika selama bekerja di luar negeri maupun saat sudah kembali ke tanah air.
Siwa menjelaskan, Sekolah PMI adalah tempat memperoleh berbagai informasi emperis awal,
yang berkaitan dengan dunia pekerja migran Indonesia yang digerakkan oleh para mantan PMI
dengan pendekatan 5W+H.
Sekolah PMI juga, lanjut dia, diartikan tanpa batas sebagai suatu proses edukasi dan literasi
pembelajaran, tanpa terikat pada gedung dan kurikulum.
"Para pengajar di sekolah itu yakni mantan PMI baik legal atau ilegal. Sedangkan pesertanya itu
yakni calon PMI dan anggota keluarganya atau masyarakat umum yang berminat pada informasi
tentang PMI," jelasnya.
Bahan utama yang dipakai oleh para pengajar, yakni foto-foto atau video dari para mantan PMI
yang memperlihatkan kondisi atau suasana nyata di tempat bekerja selama masih berada di
negara penempatan.
Selain itu, juga menggunakan informasi lain berupa potongan berita yang bersumber dari media
TV atau YouTube terkait kejadian yang menimpa PMI.
Termasuk juga, berita positif tentang PMI yang berhasil menyejahterakan keluarganya, atau
bahan cetak atau noncetak lainnya yang diperoleh dari pemerintah atau pihak lainnya yang
mendukung semangat dan tujuan Sekolah PMI.
Siwa berharap, dengan adanya sekolah PMI ini dapat menurunnya prevalensi calon PMI dalam
proses penempatan ilegal karena mempercayai calo atau sindikat penempatan ilegal.
Selain itu, bisa meminimalisir para calon PMI menjadi pemakai atau kurir narkoba selama bekerja
di negara penempatan.
21