Page 234 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2021
P. 234
Didampingi Dirjen PHI Jamsos, Indah Anggoro Putri dan Staf Khusus Menaker, Dita Indah Sari,
Menaker Ida melakukan dialog selama 120 menit dengan Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz,
bersama Arif selaku Ketua PUK PT Hino, Tri (Mitsubishi), Wahyu (Honda), Heru (Suzuki), dan
Amin (Yamaha).
Menaker Ida Fauziyah mengakui sedikit sekali perusahaan menerapkan Struktur dan Skala Upah
(SUSU), padahal SUSU merupakan pintu masuk untuk memperkuat perlindungan pengupahan
kepada pekerja yang sudah bekerja di atas 12 bulan. Bahkan praktek di lapangan, perusahaan-
perusahaan menggunakan upah minimum sebagai standar upah.
"Itu masalahnya, jadi tidak menghargai, tidak ada merit system (kebijakan manajemen Aparatur
Sipil Negara (ASN) berdasarkan kualitas, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar). Ini
sebenarnya problem, meski filosofinya sudah benar, kita dorong agar orang bekerja dihargai
sesuai dedikasi, loyalitas, kompetensi, dan skills, " katanya.
Menaker Ida Fauziyah menyadari UU Cipta Kerja membutuhkan waktu untuk mencapai titik ideal.
Saat ini, diakuinya, masih dihadapkan masa transisi, yang bisa dimanfaatkan berbagai pihak
untuk mencari momentum masa transisi untuk kepentingannya sendiri.
"Masa transisi banyak hal bisa terjadi. Saya senang bapak-bapak mengkomunikasikan kepada
kami, sehingga kami tahu sesungguhnya implementasi UU Nomor 11 Tahun 2020 ini, pada
prakteknya membutuhkan kesabaran secara obyektif untuk melihat UU ini," katanya.
Meski demikian, dalam kondisi sesulit apapun, Ida Fauziyah tetap mendorong perlunya dialog
secara bipartit kepada perusahaan karena akan lebih cepat menyelesaikan permasalahan.
Kondisi internal perusahaan itu yang tahu hanya pengusaha dan pekerja.
"Jadi berkali-kali, kita tekankan dialog-dialog, kondisi kesulitan pun tetap disampaikan
manajemen perusahaan kepada pekerja secara terbuka dan kekeluargaan, " ujarnya.
Dirjen PHI dan Jamsos, Indah Anggoro Putri, menambahkan, agenda FSPMI melakukan audiensi
yakni menyampaikan informasi dan kondisi permasalahan hubungan industrial di sektor industri
otomotif di Indonesia, sejak sebelum masa pendemi COVID-19, hingga masa pandemi sekarang
ini.
"Saya akan tindaklanjuti Bu Menteri, dialog bipartit memang menjadi salah tugas utama saya
sebagai Dirjen PHI Jamsos. Kita kemarin sudah sukses di sektor perhotelan, dan sektor otomotif
yang belum kami sentuh, akan kami sentuh. Yakni dengan memfasilitasi dialog bipartit bersama
perwakilan manajamen otomotif," katanya.
Sementara Riden Hitam Aziz menyatakan pihaknya menemui Menaker Ida Fauziyah dalam
rangka memberi informasi dan kondisi hubungan industrial di sektor otomotif merk, sebelum dan
selama masa pandemi COVID-19. Termasuk juga menjelaskan dari sisi produksi, dan sisi
hubungan industrial serta pembaharuan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
"Sikap FSPMI tetap obyektif, karena perusahaan sudah normal dan bisnis sudah berjalan. Hal-
hal yang selama ini didapat pekerja, tidak direduksi," ujar Riden Hitam Aziz..
233