Page 55 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2021
P. 55
Judul Terima Audiensi FPSMI, Menaker Ida Fauziyah: Sosialisasikan UU Cipta
Kerja Secara Intensif demi Kesamaan Pandangan
Nama Media rmol.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://rmol.id/read/2021/09/09/503777/terima-audiensi-fpsmi-
menaker-ida-fauziyah-sosialisasikan-uu-cipta-kerja-secara-intensif-
demi-kesamaan-pandangan
Jurnalis Agus Dwi
Tanggal 2021-09-09 22:16:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
TERIMA AUDIENSI FPSMI, MENAKER IDA FAUZIYAH: SOSIALISASIKAN UU CIPTA
KERJA SECARA INTENSIF DEMI KESAMAAN PANDANGAN
Persentase tenaga kerja di sektor informal selama masa pandemi cenderung meningkat dari
56,64 persen pada Februari 2020 menjadi 59,62 persen pada Februari 2021
Hal ini diperlukan, kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, agar pengusaha dan
pekerja memperoleh titik temu dalam memandang UU Cipta Kerja.
“Sosialisasi ini dilakukan per sektor, misalnya sektor otomotif, pariwisata, yang memiliki
karakteristik dan tidak bisa disamakan dengan sektor-sektor lain," ujar Menaker Ida Fauziyah
saat menerima audiensi Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Gedung Kemnaker,
Jakarta, Rabu (8/9).
"Jadi mohon dukungan bapak ibu semua, karena saat masa transisi ini banyak hal bisa terjadi,“
tambahnya.
Menaker memahami, UU Cipta kerja merupakan produk legislasi baru yang disahkan pada 5
Oktober 2020, sehingga masih membutuhkan sosialisasi lebih masif lagi kepada stakeholder
ketenagakerjaan.
Bukan hanya kepada pekerja, tapi perusahaan juga harus memiliki pemahaman yang utuh
terhadap UU Cipta Kerja.
“Kami selalu minta teman-teman PHI Jamsos untuk tidak berhenti mensosialisasikan UU Nomor
11 Tahun 2020 untuk menghindari adanya salah interpretasi dari UU tersebut,“ tuturnya.
Didampingi Dirjen PHI Jamsos, Indah Anggoro Putri dan Staf Khusus Menaker, Dita Indah Sari,
Menaker melakukan dialog selama 120 menit dengan Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz,
bersama Arif selaku Ketua PUK PT Hino, Tri (Mitsubishi), Wahyu (Honda), Heru (Suzuki), dan
Amin (Yamaha).
54