Page 56 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2021
P. 56
Ida Fauziyah mengakui sedikit sekali perusahaan menerapkan Struktur dan Skala Upah (SUSU),
padahal SUSU merupakan pintu masuk untuk memperkuat perlindungan pengupahan kepada
pekerja yang sudah bekerja di atas 12 bulan. Bahkan praktik di lapangan, perusahaan-
perusahaan menggunakan upah minimal sebagai standar upah.
“Itu masalahnya, jadi tidak menghargai, tidak ada merit system (kebijakan manajemen Aparatur
Sipil Negara (ASN) berdasarkan kualitas, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar). Ini
sebenarnya problem, meski filosofinya sudah benar, kita dorong agar orang bekerja dihargai
sesuai dedikasi, loyalitas, kompetensi, dan skills," paparnya.
Menaker juga menyadari UU Cipta Kerja membutuhkan waktu untuk mencapai titik ideal. Saat
ini, diakuinya, sosialisasi masih dihadapkan masa transisi. Di mana kondisi ini bisa dimanfaatkan
berbagai pihak untuk mencari momentum masa transisi untuk kepentingannya sendiri.
“Masa transisi banyak hal bisa terjadi. Saya senang bapak-bapak mengkomunikasikan kepada
kami, sehingga kami tahu sesungguhnya implementasi UU Nomor 11 Tahun 2020 ini, pada
prakteknya membutuhkan kesabaran secara objektif untuk melihat UU ini,“ katanya.
Meski demikian, dalam kondisi sesulit apapun, Ida Fauziyah tetap mendorong perlunya dialog
secara bipartit kepada perusahaan karena akan lebih cepat menyelesaikan permasalahan.
Kondisi internal perusahaan itu yang tahu hanya pengusaha dan pekerja.
“Jadi berkali-kali, kita tekankan dialog-dialog, kondisi kesulitan pun tetap disampaikan
manajemen perusahaan kepada pekerja secara terbuka dan kekeluargaan,“ terangnya.
Sementra itu, Dirjen PHI dan Jamsos, Indah Anggoro Putri menambahkan, agenda FSPMI
melakukan audiensi yakni menyampaikan informasi dan kondisi permasalahan hubungan
industrial di sektor industri otomotif di Indonesia, sejak sebelum masa pendemi COVID-19 hingga
masa pandemi sekarang ini.
“Saya akan tindaklanjuti Bu Menteri, dialog bipartit memang menjadi salah satu tugas utama
saya sebagai Dirjen PHI Jamsos. Kita kemarin sudah sukses di sektor perhotelan, dan sektor
otomotif yang belum kami sentuh, akan kami sentuh. Yakni dengan memfasilitasi dialog bipartit
bersama perwakilan manajamen otomotif,“ jelasnya.
Adapun Riden Hitam Aziz menyatakan, pihaknya menemui Menaker Ida Fauziyah dalam rangka
memberi informasi dan kondisi hubungan industrial di sektor otomotif merk, sebelum dan selama
masa pandemi Covid-19. Termasuk juga menjelaskan dari sisi produksi, dan sisi hubungan
industrial serta pembaharuan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
“Sikap FSPMI tetap objektif, karena perusahaan sudah normal dan bisnis sudah berjalan. Hal-hal
yang selama ini didapat pekerja, tidak direduksi,“ ujar Riden Hitam Aziz. rmol news logo article
55