Page 46 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JANUARI 2019
P. 46
Title SURVEI AJI JAKARTA: UPAH LAYAK JURNALIS TAHUN 2019 DI IBU KOTA RP 8,42 JUTA
Media Name jakarta.tribunnews.com
Pub. Date 28 Januari 2019
http://jakarta.tribunnews.com/2019/01/28/survei-aji-jakarta-upah-layak -jurnalis-tahun-
Page/URL
2019-di-ibu-kota-rp-842-juta
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menetapkan besaran upah layak jurnalis
pemula untuk tahun 2019, sebesar Rp 8.420.000 setiap bulannya.
Ketua Divisi Serikat Pekerja AJI Jakarta Aulia Afrianshah mengungkapkan besaran
tersebut ditetapkan berdasarkan kebutuhan hidup layak di Jakarta.
Ia menyebut ada 40 komponen kebutuhan hidup layak jurnalis berdasarkan lima
kategori ditambah alokasi tabungan 10 persen.
"AJI Jakarta mendesak perusahaan media mengupah jurnalis nya dengan layak agar
jurnalis dapat bekerja dengan independen dan profesional," ujar Ketua Divisi Serikat
Pekerja AJI Jakarta Aulia Afrianshah lewat keterangan resminya, Minggu (28/1/2019).
Menurutnya, jurnalis yang menerima upah secara layak dapat bekerja secara
profesional dan tidak rentan tergoda menerima amplop yang merusak independesi
jurnalis .
Ia menerangkan, gaji yang kecil atau di bawah upah minimum provinsi (UMP) DKI
Jakarta, berpotensi menyebabkan jurnalis menerima sogokan dari narasumber atau
siapapun yang berkaitan dengan pemberitaan.
"Hal ini menyebabkan jurnalis tersebut bias dan tidak menjalankan tugasnya sebagai
salah satu pilar dalam demokrasi dan menjaga kepentingan publik. Selain itu, jurnalis
merupakan salah satu profesi yang berisiko tinggi sehingga sudah seharusnya
memperoleh upah yang layak," ujar Aulia.
Lebih jauh Aulia menerangkan, berdasarkan Pasal 8 Peraturan Dewan Pers Nomor
4/Peraturan-DP/III/2008 tentang Standar Perusahaan Pers hanya mewajibkan
perusahaan pers membayar upah jurnalis dan karyawannya sekurang-kurangnya
sesuai dengan UMP minimal 13 kali dalam setahun.
Sekretaris AJI Jakarta Afwan Purwanto meminta dewan pers untuk melakukan
perubahan atau aturan standar perusahaan pers. Jurnalis setidaknya, kata dia, digaji
minimal 14 kali dalam setahun.
"Kami juga meminta Dewan Pers tidak hanya mendorong jurnalis tersertifikasi, tapi
mendorong perusahaan media agar menggaji jurnalis nya secara layak. Jangan
sampai jurnalis nya tersertifikasi, tapi gajinya belum layak," ujar Afwan.
Page 45 of 58.