Page 137 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2021
P. 137

Ia menambahkan, BSU tahap I dan II disalurkan secara langsung kepada pekerja/buruh yang
              sudah memiliki rekening di Bank Himbara. Adapun untuk tahap III, IV, dan V, BSU diberikan
              kepada  pekerja/buruh  dengan  cara  burekol  karena  mereka  belum  memiliki  reke-ning  Bank
              Himbara.  “Nah  sekarang  sudah  tahap  III.  Di  sini,  di  perusahaan  Ceres  ini  (pekerja/buruh)
              dibukakan rekening Bank Mandiri,” ucapnya.

              Ida  mengemukakan,  hingga  hari  ini,  total  BSU  2021  telah  disalurkan  kepada  3.257.376
              pekerja/buruh di seluruh Indonesia. Khusus untuk Jabar, katanya, BSU sudah disalurkan kepada
              608.820 pekerja/buruh. “Jadi cukup banyak pekerja di Jabar ini yang menerima BSU,” ujarnya.

              Ditambahkan pula bahwa hingga kini BSU 2021 tidak ada kendala dalam proses penya-lurannya.
              Hal itu karena pihaknya telah mengambil pengalaman dari BSU tahun lalu data dari BPJS sudah
              divalidasi.

              “Data dari BPJS Ketenagakerjaan sudah rapi, divalidasi dan diserahkan kepada kami untuk cek
              dan recheck sesuai dengan Permenaker,” ucapnya.
              Menaker  Ida  terus  fokus  bekerja  dalam  penguatan  dan  perlindung-an  ekonomi  pekerja,
              membantu pengusaha walau dalam keadaan sulit karena pandemi covid-19 agar mereka tetap
              bisa menghasilkan barang dan jasa sehingga secara makro pertumbuhan ekonomi bisa berjalan.

              Keesokan harinya, Menaker dan rombongan menyambangi para pekerja Warung Nasi Ibu Imas
              yang menjadi penerima BSU. “Alhamdulillah saya hari ini sarapan di Warung Nasi Ibu Imas. Nah,
              para pegawai warung Ibu Imas ini sudah menjadi peserta BPJS Ketenaga-kerjaan dan berhak
              mendapatkan BSU,” ucap Ida, Sabtu (11/9) pagi.

              Ia mengatakan, para pekerja Warung Nasi Ibu Imas mendapatkan program BSU selama dua
              tahun berturut-turut, yakni 2020 dan 2021. Menurutnya, Warung Nasi Ibu Imas merupakan salah
              satu kelompok usaha yang terdampak pandemi co-vid-19. Warung nasi yang memiliki ratusan
              pegawai ini sempat menutup dan merumahkan sementara para pekerjanya.
              “Dua bulan lebih ketika PPKM diberlakukan, warung ini tutup, tentu para pekerjanya berkurang
              pendapatannya.  Alhamdulillah  pemerintah  datang  memberikan  bantuan  subsidi  kepada  para
              pekerja,” ucapnya.

              Dalam  kunjungan  kerjanya  ke  Bandung,  Menaker  Ida  juga  berdialog  dengan  para  pekerja
              pariwisata dan seniman yang terdampak pandemi. Ia meng-ajak pekerja informal (pekerja bukan
              penerima  upah)  untuk  mendaftarkan  diri  menjadi  peserta  BPJS  Ketenaga-kerjaan  agar
              mendapatkan jaminan perlindungan sosial.

              Menaker  menyatakan  bahwa  jumlah  pekerja  informal  jauh  lebih  banyak  jika  dibandingkan
              dengan pekerja formal (pekerja penerima upah). Namun, kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
              masih didominasi oleh pekerja formal.

              “Apalagi di masa pandemi ini, pekerja informal naik cukup signifikan. Jadi data Februari 2021,
              pekerja  informal  kita  jumlahnya  itu  59%,  hampir  60%  itu  pekerja  bukan  penerima  upah,
              sementara yang penerima upah 40%-an,” ­ungkapnya.

              Dalam melaksanakan ke-giatan-kegiatannya, Kemnaker selalu menerapkan protokol kesehatan
              yang sangat ketat. (RO/S2-25)







                                                           136
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142