Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JUNI 2020
P. 22
Peningkatan angka warga miskin akibat pan-demi Covid-19 telah diprediksi. Pasalnya, cukup
banyak pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Kendati ada juga pekerja yang terpaksa dirumahkan. Itu terjadi karena pandemi juga
menggerus sektor perekonomian. Terutama tiga kota besar di Kalimantan Timur. Balikpapan,
Samarinda dan Kutai Kartanegara. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota
Balikpapan, Arbain Side menyebut pihaknya akan menggelar pelatihan bagi tenaga kerja yang
menjadi korban PHK.
"Sebenarnya kami sudah punya program, tapi memang ada yang tertunda karena rasionalisasi
anggaran setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah)," kata Arbain Side, Kamis (11/6). Sehingga
Disnaker akan memperjuangkan kembali program pelatihan itu pada anggaran perubahan 2020.
"Ya sambil mendata pekerja apa yang paling terdampak untuk diberikan pelatihan," ucapnya.
Pelatihan agar tenaga kerja kembali terserap saat pandemi Covid-19 berakhir. Disnaker turut
menggandeng Balai Latihan Kerja (BLK) di kota ini. Lokasinya di kawasan Sepinggan, Balikpapan
Selatan.
"Ya harus kerja sama dengan BLK supaya ada dukungan dalam menjalankan program
pelatihan," sebutnya. Program tersebut bakal dijalankan dalam 3 kali kesempatan per tahun
dengan target setiap angkatan sebanyak 300 tenaga kerja. Bahkan BBPLK Medan siap kerja
sama dengan Disnaker.
"Karena sudah ada program yang berjalan pada tahap pertama," ungkapnya.
Program yang tertunda di antaranya pelatihan rigging dan scaffolding serta otomotif. Termasuk
pelatihan hybrid learning untuk kejuruan front office yang bekerja sama dengan Balai Besar
Pengembangan Latihan Kerja Medan.
"Juga ada kerja sama dengan beberapa hotel di Balikpapan. Kalau pelatihan bagi warga miskin
lebih kepada kejuruan teknik. Dilanjutkan kalau kondisi sudah aman," pungkasnya. (hn)
21