Page 30 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 SEPTEMBER 2021
P. 30

KARTU PRAKERJA KURANGI GAP KETERAMPILAN

              Ada dua tantangan utama ketenagakerjaan di Indonesia, yakni rendahnya jumlah lapangan kerja
              dan minimnya produktivitas. Salah satunya disebabkan oleh adanya skill gap. Data Badan Pusat
              Statistik  (BPS)  menyebutkan,  dari  135  juta  angkatan  kerja,  90%  belum  pernah  mengikuti
              pelatihan  bersertifikat.  Profil  7  juta  pengangguran  itu  pun,  91%  di  antaranya  belum  pernah
              mengikuti pelatihan bersertifikat.

              "Sayangnya, perusahaan dan pekerja kita cenderung tak peduli dengan skilling, upskilling, dan
              reskilling  sebagai  upaya  peningkatan  kualitas  angkatan  kerja,"  ujar  Direktur  Eksekutif
              Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasarim saat kuliah perdana
              magister ekonomi terapan Fakultas Ekonomi Bisnis Unpad yang bertema "Peran Kartu Prakerja
              dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional", akhir pekan lalu.

              Denni  mengatakan,  dari  sisi  invididu,  berdasarkan  penelitian  Bank  Dunia,  para  pekerja
              menempatkan  pelatihan  peningkatan  skill  dalam  urutan  terakhir  pada  prioritas  pengeluaran
              pribadinya. "Baik bagi pekerja dengan gaji skala upah minimum maupun yang jauh di atas itu,
              kebanyakan terlalu pelit untuk menginvestasikan penambahan keterampilan bagi diri sendiri,"
              katanya.

              Kondisi  serupa  ditemukan  pada  sisi  manajemen.  Perusahaan  sangat  sedikit  menganggarkan
              dananya untuk pelatihan bagi pengembangan karyawannya. "Budget pendidikan dan pelatihan
              dari perusahaan untuk pekerja, ada di prioritas ke-6 dari 10. Jadi, memang kedua pihak punya
              kemauan yang rendah terkiat pengembangan diri," katanya.

              Pada  situasi  seperti  saat  ini,  kata  dia,  pelatihan-pelatihan  dalam  ekosistem  program  Kartu
              Prakerja  hadir  untuk  meningkatkan  kompetensi  angkatan  kerja.  "Baik  untuk  pencari  kerja,
              pekerja yang kena PHK, pekerja yang butuh peningkatan kompetensi kerja, serta bagi pelaku
              UKM," katanya.

              Menurut  survei  evaluasi  manajemen  pelaksana  dan  Cyrus  Network,  program  Kartu  Prakerja
              memberi pengalaman dan menumbuhkan sikap positif bagi peserta. Sementara itu, survei Cyrus
              Network,  TNP2K,  Sakemas  BPS,  dan  CSIS  mengungkap  bahwa  program  Kartu  Prakerja
              meningkatkan  kompetensi  pada  pekerja  dan  wirausaha.  Program  itu  juga  terbukti
              mengakselerasi inklusi keuangan, mendukung daya beli, dan membantu usaha mikro dan kecil.

              "Penelitian LPEM Fakultas Ekonomi UI tahun ini menunjukkan bahwa Kartu Prakerja membantu
              meningkatkan    kesehatan    masyarakat    pada    masa    pandemi,"    katanya.   (Yulistyne
              Kasumaningrum)***
























                                                           29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35