Page 52 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 SEPTEMBER 2021
P. 52
MENAKER SAPA PEKERJA PEREMPUAN TERDAMPAK PANDEMI DI RUSUNAWA
UNGARAN.OK
MENTERI Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyempatkan diri mengunjungi pekerja
perempuan yang menghuni Rusunawa Ungaran, di Desa Gedanganak, Kecamatan Ungaran
Timur. Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/9).
Didampingi Wakil Bupati Semarang Basari dan Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
Zainudin, Menaker melakukan dialog dengan pekerja perempuan dan istri-istri pekerja penghuni
rusunawa secara lesehan selama 90 menit.
Ida Fauziyah mengatakan, banyak permasalahan yang diadukan kepada dirinya adalah persoalan
dampak pandemi co-vid-19 yang dialami penghuni rusunawa. Persoalan lainnya yakni banyak
pekerja yang dirumahkan dan statusnya berubah dari kontrak tetap menjadi kerja borongan,
maupun pengurangan upah pekerja.
"Dampak pandemi melanda seluruh dunia dan tak ada satu pun negara yang luput dari musibah
ini. Yang penting ibu-ibu semua di sini bersyukur, karena tak ada PHK di Kabupaten Semarang,"
ujar Menaker didampingi Dirjen PHI Jamsos Indah Anggiro Putri dan Dirjen Binwasnaker dan K3
Haiyani Rumondang.
Kepada pekerja penghuni rusunawa, Ida Fauziyah menjelaskan peserta BPJS Ketenagakerjaan,
ada yang penerima upah dan ada pula bukan penerima upah. Namun sekarang, lanjutnya, yang
menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan lebih banyak penerima upah. "Pak Zai ini diberi tugas
bagaimana yang bukan penerima upah itu bisa lebih banyak atau sama dengan menerima upah,"
kata Menaker.
Hal senada dikatakan Dirjen PHI dan Jamsos Indah Anggoro Putri. Menurutnya, akibat pandemi,
tak ada satu pun pekerja perempuan maupun suami yang terkena pemutusan hubungan kerja
(PHK). "Alhamdulillah, yang penting bersyukur, karena di tempat ini tak ada yang ter-PHK,"
katanya.
Sementara itu, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin menyatakan pihaknya siap
menindaklanjuti arahan Menaker terkait permintaan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari
penghuni Rusunawa Ungaran. Dari dialog bersama Menaker juga diketahui banyak pekerja
mandiri yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Pekerja mandiri itu merupakan fokus kami, bagaimana mengedukasi mereka daftar, bayar,
dengan iuran murah tapi memperoleh manfaat besar. Kami akan segera follow up agar mereka
terlindungi Jamsostek," ujar Zainudin.
Lima manfaat bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yakni jaminan kecelakaan kerja, jaminan
kematian, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP). Salah
satu penghuni yang berniat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yakni Rustiyah, 43. Pekerja
roti basah keliling ini tak mengelak pekerjaan yang dijalaninya memiliki risiko tinggi di jalan.
"Terima kasih Bu Menaker Ida, lewat dialog ini saya jadi tahu manfaat BPJS Ketenagakerjaan.
Saya siap menjadi ikut kepesertaan baik secara mandiri maupun kolektif," kata Rustiyah yang
bekerja menggantikan suami karena sakit.
Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya, Kementerian Ketenagakerjaan selalu menerapkan
protokol kesehatan yang ketat. (RO/S2-25)
caption: Dialog dengan pekerja perempuan dan istri pekerja penghuni Rusunawa. Menaker
berinteraksi dengan pekerja perempuan penghuni Rusunawa.
51