Page 6 - E-KLIPING KETENGAKERJAAN 8 FEBRUARI 2019
P. 6
Title LAYANAN PERIZINAN TIGA PERUSAHAAN DISETOP
Media Name suaramerdeka.com
Pub. Date 08 Februari 2019
https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/166130/layanan-perizinan-tig a-
Page/URL
perusahaan-disetop
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng menindak tegas 10
perusahaan yang diduga melanggar aturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Ketenagakerjaan.
Dari 10 perusahaan tersebut, tiga di antaranya direkomendasikan mendapat sanksi
TMP2T (tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu) dari Dinas Penanaman Modal
Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jateng. "Ini sebagai bukti keseriusan dan
komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam melindungi tenaga kerja,"kata
Gubernur Ganjar Pranowo melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (6/2).
Hal itu diungkapkan Ganjar seusai paparan dalam tahap final nominasi penghargaan
Anugerah Paritrana 2018 di Hotel Fairmont, Jalan Asia Afrika, Jakarta.
Klarifikasi
Menurut Ganjar, jumlah kepesertaan BPJS formal di Jawa Tengah tahun 2018 naik
24 persen dibandingkan 2017, yaitu dari 1.380.328 menjadi 1.714.468 orang.
Adapun sektor nonformal atau Bukan Penerima Upah (BPU) naik 11 persen pada
2018, dari semula 1.323.655 pada tahun 2017 menjadi 1.465.847 orang.
Kepala Disnakertrans Jateng Wika Bintang menerangkan, tiga perusahaan yang
mendapatkan rekomendasi TMP2Ttersebut merupakan perusahaan bidang otomotif
di Purwokerto, swalayan di Solo, dan perusahaan garmen di Sukoharjo.
Menurut Wika, sebelumnya Dinas Tenaga Kerja sudah melakukan klarifikasi dan
memberikan surat peringatan kepada ketiga perusahaan tersebut. "Tapi ketiganya
tetap ngeyel, makanya kami beri rekomendasi TMP2T. Kelanjutan sanksi tersebut
dapat berupa penghentian operasional, pembekuan perusahaan, hingga pencabutan
izin,"kata Wika.
Adapun tujuh perusahaan lainnya, imbuh dia, satu di antaranya langsung
membenahi sesuai aturan BPJS Ketenagakerjaan. Enam perusahaan lainnya saat ini
masih dalam tahap pembinaan.
Lebih lanjut Wika menjelaskan, sesuai aturan, perusahaan wajib mengikuti empat
jenis produk BPJS Ketenagakerjaan, yaitu jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari
tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. "Tetapi masih ada perusahaan yang
belum memenuhi itu. Bahkan ada yang melaporkan gaji pekerjanya lebih rendah
Page 5 of 103.