Page 9 - E-KLIPING KETENGAKERJAAN 8 FEBRUARI 2019
P. 9

Title          JAMINAN SOSIAL APARATUR PEMERINTAH HARUS DIKELOLA BPJS NAKER
               Media Name     bisnis.com
               Pub. Date      08 Februari 2019
                              https://ekonomi.bisnis.com/read/20190208/12/886542/jaminan-sosial-apar atur-
               Page/URL
                              pemerintah-harus-dikelola-bpjs-naker
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive













               Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) menegaskan bahwa program perlindungan
               jaminan  sosial  ketenagakerjaan  bagi  pegawai  pemerintah  dengan  perjanjian  kerja
               (PPPK) dan pekerja nonaparatur sipil negara (ASN) sejatinya hanya diselenggarakan
               oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

               Penegasan DJSN tersebut mengacu pada terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No.
               49/2018 tentang Manajemen PPPK. PP tersebut merupakan implementasi dari isi UU
               No 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

               Adapun, isi UU tersebut menegaskan bahwa program perlindungan jaminan sosial
               ketenagakerjaan diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

               Anggota DJSN dari unsur pemberi kerja Soeprayitno mengatakan, berdasarkan UU
               SJSN dan UU No. 24/2011 tentang BPJS, PT Taspen tidak termasuk dalam badan
               yang menyelenggarakan jaminan sosial.

               Dengan  demikian,  jelasnya,  yang  berhak  untuk  menyelenggarakan  jaminan  sosial
               berupa jaminan kematian dan kecelakaan kerja bagi ASN dan non-ASN adalah BPJS
               Ketenagakerjaan.

               Menurutnya, PT Taspen mengklaim bahwa perseroan adalah BPJS untuk ASN, tetapi
               di UU SJSN maupun BPJS, PT Taspen sendiri harus terintegrasi dengan BPJS.

               "Artinya, jika PP itu terbit, konsiderannya harus disesuaikan dengan UU SJSN dan
               UU BPJS, yang sebenarnya itu [Taspen] tidak ada, harus terintegrasi dengan BPJS,"
               ujar Soeprayitno dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (7/2/2018).

               Dia  menegaskan  bahwa  jika  PT  Taspen  ingin  mengelola  jaminan  sosial
               ketenagakerjaan untuk ASN, PPPK serta pekerja non-ASN, prosesnya menjadi lebih
               rumit karena harus mengamendemen UU BPJS.

               Dia  menyarankan,  agar  tidak  terjadi  polemik  antara  Taspen  dan  BPJS
               Ketenagakerjaan, dua institusi ini bisa berdialog untuk menemukan solusi terhadap
               jaminan sosial bagi ASN dan non-ASN.



                                                       Page 8 of 103.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14