Page 144 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2019
P. 144
sekali sehingga jadi masalah dan investor asing banyak lari ke negara lain akibatnya."
Chatib Basri yang pernah menjadi Ketua BKPM juga mengungkapkan dapur dalam badan
tersebut kepada para pelajar Indonesia di Jepang.
"Dulu waktu saya jadi Ketua BKPM tanggal 14 Juni 2012 hingga 1 Oktober 2013, pertama
kali saya lihat situsnya. Saya sendiri tidak mengerti tuh apa yang ditulis di situs BKPM. Lalu
say aminta segera rombak, kan tidak perlu ijin DPR dong, tetapi staf saya bilang wah perlu
waktu panjang pak." Hambatan itu dipecahkan Chatib basri dengan mencari situs negara
lain yang dianggapnya bagus mudah mengerti bagi investor untuk datang, dan ternyata dari
Costa Rica.
"Saya bilang ke staf, dah ganti saja nama Costa Rica dengan Indonesia, bercanda ya.... Itu
struktur nya bagus mudah dimengerti bisa ditiru. Beres kan?" Lalu Chatib Basri mencoba
menelpun kantornya sendiri BKPM dan ternyata tak ada yang angkat telepon operatornya
pusatnya saat ini. Belum lagi tanggapan telepon dari kantornya beraneka ragam.
"Kita tak punya standar Greeting bagi telepon kalau ada tamu menelpon. Jadi saya minta
bantuan Bank Mandiri untuk men-training staf telepon khususnya mengenai Greeting di
telepon kalau ada telepon masuk." Demikian pula Chatib Basri mengakui pernah meminta
bantuan Sri Mulyani saat masih di Bank Dunia untuk melatih staf BKPM di Bank Dunia untuk
belajar Investor Relations menghadapi para investor asing yang mau masuk ke Indonesia.
Kemudian Chatb basri juga mulai melakukan online tracking dengan PIN masing-masing
pejabat.
"Dari situlah langsung ketahuan dokumen saat ini ada di mana. Setidaknya investor asing
kan tahu sudah sampai mana proses dokumen kita. Itu yang sangat dibutuhkan, suatu
kepastian," tekannya lagi.
Namun BKPM tidaklah berdiri sendiri. Kaitan dengan pemerintah daerah dan lembag alain,
misal kementerian perdagangan, juga sangat penting karena mereka yang putuskan pula.
"Maka saya berikan email saya ke para investor asing. Mereka email ke saya komplain,
langsung saya forward ke para Direktur. Dari situlah mulai nya sistim One Stop Services."
Pada akhirnya Chatib Basri mengingatkan lagi bahwa perang dagang empat negara saat ini
tidak akan beredampak besar pada Indonesia.
"Namun dari perang dagang tersebut bisa menjadi kesempatan bisnis besar bagi Indonesia
untuk menarik investor asing masuk ke Indonesia. Misalnya China produksi ponselnya atau
produk elektroniknya di Indonesia, lalu dari Indonesia mengekspor ke Amerika Serikat kan
tidak masalah karena dari Indonesia." Dampak yang ada di Indonesia paling juga kelapa
sawit dan batu bara yang banyak diekspor ke China .
"Tapi karena penurunan ekspor China ke Amerika, produksi menurun, penggunaan kelapa
sawit dan batu bara menurun, di situlah membuat ekspor Indonesia ke China jadi
menurun.".
Page 143 of 171.