Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2019
P. 33

Dia menegaskan, Thisable Enterprise ingin membangun kesadaran penyandang
               disabilitas untuk maju jika mereka sudah memiliki potensi dan memenuhi kualifikasi
               perusahaan sehingga perusahaan otomatis tidak ragu karena layak untuk direkrut.


                Fanny mengaku Thisable Enterprise masih jemput bola, mendatangi perusahaan
               satu persatu untuk bekerja sama dengan mereka. Jika perusahaan berminta
               menjalin kerja sama, tim Thisable Enterprise akan memeriksa kantor untuk
               mengecek akses untuk penyandang disabilitas.

                Satu di antara perusahaan yang selama ini menerima pekerja disabilitas ialah Grup
               Martha Tilaar. Puluhan tahun perusahaan kecantikan ini memberikan kesempatan
               kepada penyandang disabilitas untuk menjadi terapis di salon perawatan tubuh milik
               Martha Tilaar.

                Saat pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018
               makeup artist disabilitas juga ikut diturunkan untuk merias ribuan penampil. Head of
               Corporate Communication and CSR PT Martina Berto Tbk (Martha Tilaar Group)
               Palupi Candrarini menjelaskan, hal yang harus dilakukan perusahaan jika memiliki
               pekerja disabilitas ialah harus selalu peka membaca potensi mereka. "Konsisten dan
               selalu memberi akses untuk mereka berkembang. Beri mereka banyak pelatihan
               agar tambah ilmu baru," ungkap Palupi.

                Palupi menjelaskan, dalam memberikan materi latihan, Puspita Martha tidak
               membedakan dengan peserta disabilitas maupun yang bukan.

                Perbedaannya hanya seorang guru membutuhkan penerjemah bagi penyandang
               tunarungu. Semua lulusan Puspita Martha dapat bekerja di salon spa Martha Tilaar
               yang kini ada di setiap kota. Menurutnya, ada kelebihan menerima pekerja
               disabilitas.

                Terkadang mereka memiliki kepekaan yang lebih baik dibanding yang tidak memiliki
               keterbatasan. Seperti Silvia Fitri Sundarim, terapis disabilitas yang sudah bekerja
               selama 26 tahun di Martha Tilaar. Perempuan yang akrab disapa Fitri ini seorang
               tunarungu, namun memiliki semangat tinggi untuk hidup seperti orang lain.

                "Pelanggan Fitri mayoritas adalah para duta besar dan expatriat. Terapis memiliki
               target dan dia selalu mencapai target sehingga omzet sehari dapat mencapai Rp40
               juta. Belum ada terapis yang bisa mengalahkannya," tambahnya.

                Board of Advisor Indonesia Global Compact Network (IGCN) Shinta Kamdani
               mengatakan, meskipun sudah ada undang-undang, banyak perusahaan yang belum
               mulai merekrut penyandang disabilitas. Karena itu, pihaknya akan melakukan
               sejumlah terobosan bagi disabilitas dengan memanfaatkan teknologi. "Pertama yang
               dilakukan ialah mencocokkan keahlian tenaga kerja disabilitas dengan kebutuhan
               perusahaan sehingga ke depan hanya mencari mekanisme yang cocok," ucap Shinta
               pada seminar dan lokakarya dengan tema "Bagaimana Menjadi
               #DIFFABLEPRENEUR di Era Digital?" pada Rabu (11/9).





                                                       Page 32 of 171.
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38