Page 117 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2021
P. 117

Ringkasan

              Sejumlah buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar
              aksi di 24 provinsi di Indonesia hari ini, Selasa (26/10/2021). Presiden atau Ketua Umum KSPI,
              Said Iqbal mengancam akan melakukan mogok kerja nasional jika tuntutan tak dituruti. Jumlah
              massa ditaksir sekitar 100 ribu buruh dari 100 pabrik di 100 kabupaten kota. Said Iqbal dalam
              keterangannya mengatakan tak ada aksi yang berlangsung di DPR maupun Istana negara.



              TUNTUTAN KENAIKAN UPAH MINIMUM TAK DITURUTI, BURUH ANCAM MOGOK
              KERJA

              Jakarta - Sejumlah buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)
              menggelar aksi di 24 provinsi di Indonesia hari ini, Selasa (26/10/2021). Presiden atau Ketua
              Umum KSPI, Said Iqbal mengancam akan melakukan mogok kerja nasional jika tuntutan tak
              dituruti.

              Jumlah massa ditaksir sekitar 100 ribu buruh dari 100 pabrik di 100 kabupaten kota. Said Iqbal
              dalam keterangannya mengatakan tak ada aksi yang berlangsung di DPR maupun Istana negara.

              "Untuk  wilayah  di  jakarta,  aksi  akan  difokuskan  di  balaikota,  kantor  gubernur  DKI  Jakarta,"
              katanya.

              Tuntutan utama dari buruh tersebut yakni adanya kenaikan upah minimum sebesar 7 sampai 10
              persen  untuk  tahun  2022  mendatang.  Jika  permintaan  ini  tak  dituruti  ia  mengancam  akan
              melakukan mogok nasional.

              "Kalau belum didengar maka akan ada aksi lanjutan, puncaknya tidak menutup kemungkinan
              akan melakukan mogok nasional," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (26/10/2021).

              Dalam  memutuskan  kenaikan  upah  tersebut,  ia  menyebut  pemerintah  melalui  Kementerian
              Ketenagakerjaan tak bisa menggunakan instrumen Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2021
              dan Undang Undang nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

              Jika  menggunakan  instrumen  tersebut,  Said  menilai  bahwa  upah  malah  akan  turun,  bukan
              bertambah. Ia mengatakan tuntutan kenaikan upah tersebut juga mengacu pada Kebutuhan
              Hidup Layak (KHL) yang ditemukan dalam surveinya mengalami kenaikan serupa tuntunan.

              "Apa  alasannya,  survei  yang  dilakukan  KSPI  di  24  provinsi  di  seluruh  indonesia  dengan
              menggunakan KHL kebutuhan hidup layak, ditemukan kenaikan harga-harga tersebut sebesar
              7-10 persen. harga transportasi terutama sekarang angkot ini tidak beroperasi karena pandemi
              kan sedikit sekali sehingga menggunakan grab atau gojek," paparnya.

              "KSPI menolak statement menteri tenaga kerja yang akan menggunakan PP aturan pemerintah
              PP nomor 36 tahun 2021 tentang pengupahan yang akan dijadikan dasar oleh menaker, KSPI
              menolak keras," tegasnya.

              Ia menilai PP 36/2021 dan UU Ciptaker tak bisa digunakan dalam menentukan kenaikan upah
              lantaran  pihaknya  masih  melakukan  gugatan  ke  Mahkamah  Konstitusi  sehingga  penetapan
              kenaikan upah bisa menggunakan instrumen PP nomor 78 tahun 2015.
              "Kalau MK mengabulkan tuntutan serikat buruh berarti PP no 36 gugur dengan otomatis nah
              bagaimana mungkin (menggunakan) satu UU yang berproses secara hukum, pemerintah tak
              menghormati proses hukum tersebut (kalau diteruskan)," katanya.


                                                           116
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122