Page 127 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2021
P. 127
Judul Buruh Se-Cirebon Raya Tuntut Pencabutan UU Cipta Kerja
Nama Media kumparan.com
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL https://kumparan.com/ciremaitoday/buruh-se-cirebon-raya-tuntut-
pencabutan-uu-cipta-kerja-1wnRptMDwKV
Jurnalis ciremaitoday
Tanggal 2021-10-26 19:22:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Moh Machbub (Sekjen FSPMI Cirebon Raya) Kita dapatkan angka sekitar Rp 3 juta.
Kalau UMK naik, tentunya berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah. Kalau tidak, ya otomatis
ekonomi juga tidak tumbuh
positive - Moh Machbub (Sekjen FSPMI Cirebon Raya) Kita meminta agar kenaikan upah pada
tahun 2022 adalah minimal 10 persen. Ini sebagai jaring pengaman agar kehidupan buruh atau
pekerja dapat terpenuhi
positive - Moh Machbub (Sekjen FSPMI Cirebon Raya) Kita juga menuntut agar diberlakukannya
UMSK. Kemudian, perjanjian kerja bersama tanpa Omnibus Law
neutral - Agus Mulyadi (Sekda Kota Cirebon) Untuk upah minimum kota (UMK) ini perlu kita
tindak lanjuti. Nanti Disnaker akan bahas dengan Depeko (Dewan Pengupahan Kota). Usulannya
adalah berdasarkan KHL, selain daripada inflasi
neutral - Agus Mulyadi (Sekda Kota Cirebon) Kemudian, terkait dengan hal-hal yang menyangkut
kewenangan pusat. Kita bisa lakukan bersama-sama untuk menyambungkan aspirasi ini ke
pusat. Tentu secara formal. Seperti tahun lalu
Ringkasan
Massa buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cirebon
Raya berunjuk rasa di depan Balai Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (26/10/2021). Selain
menuntut soal kenaikan upah 2022, para buruh juga mendesak dicabutnya UU Omnibus Law
Cipta Kerja. Sekjen FSPMI Cirebon Raya Moh Machbub mengatakan unjuk rasa serentak
dilakukan di seluruh daerah. FSPMI membawa beberapa tuntutan, 2 di antaranya soal kenaikan
upah dan mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja. Upah merupakan hal krusial yang menjadi
kekuatan buruh.
126