Page 136 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2021
P. 136
Judul KSPSI Minta Upah Minimum Naik 8 Persen di 2022, Ini Alasannya
Nama Media liputan6.com
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL https://www.liputan6.com/bisnis/read/4694351/kspsi-minta-upah-
minimum-naik-8-persen-di-2022-ini-alasannya
Jurnalis Arief Rahman Hakim
Tanggal 2021-10-26 19:13:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Andi Gani Nena Wea (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) Kami
meminta agar ada kenaikan upah minimum provinsi di 2022. Besaran kenaikannya 5-8 persen
negative - Andi Gani Nena Wea (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) Sikap
KSPSI, upah buruh harus naik. Naiknya upah akan berimbas pada bangkitnya ekonomi nasional
negative - Andi Gani Nena Wea (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) Karena,
barang-barang yang diproduksi akan bisa dibeli jika upah naik. Naiknya upah juga diharapkan
mampu memperbaiki kondisi buruh sekaligus perekonomian nasional
negative - Indah Anggoro Putri (Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker) Hal ini tentunya lebih baik
dibandingkan dengan tahun 2021 lalu yang tidak terdapat kenaikan upah minimum
Ringkasan
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea meminta
kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 8 persen untuk tahun 2022. Hal ini menimbang
tak adanya kenaikan upah pada 2021 karena dampak pandemi. Ia berharap dengan kenaikan
upah minimum tersebut mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat khususnya buruh.
KSPSI MINTA UPAH MINIMUM NAIK 8 PERSEN DI 2022, INI ALASANNYA
Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea
meminta kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 8 persen untuk tahun 2022. Hal ini
menimbang tak adanya kenaikan upah pada 2021 karena dampak pandemi.
Ia berharap dengan kenaikan upah minimum tersebut mampu mendongkrak kesejahteraan
masyarakat khususnya buruh.
135