Page 196 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2021
P. 196

DEMO BURUH DI MEDAN TUNTUT UMP DAN UMK NAIK 10 PERSEN

              Puluhan buruh yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal
              Indonesia (FSPMI) Provinsi Sumatera Utara menggelar demo di depan Kantor Gubernur Sumut
              di Jalan Diponegoro, Kota Medan, Selasa (26/10).

              Dalam orasinya, Ketua FSPMI Sumut Willy Agus Utomo mengatakan para buruh menuntut Upah
              Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Sumut untuk tahun 2022
              mendatang harus naik minimal 10 persen.

              "Kenaikan UMP dan UMK se-Sumut sebesar 10 persen bukan tidak berdasar, buruh Sumut sudah
              sangat menderita pasca pandemi, pemerintah tidak peduli dengan nasib buruh yang semakin
              buruk kondisinya, apalagi tahun 2021 kemarin upah buruh di Sumut tidak mengalami kenaikan
              sama sekali," katanya.

              Wily mengingatkan jika upah buruh tidak naik lagi, mereka akan melakukan aksi unjuk rasa
              besar-besaran.

              "Kami ingatkan Pak Gubernur Edy, jangan lagi tahun 2022 tidak naik upah kaum buruh, kami
              akan melawan dengan aksi massa buruh yang lebih besar lagi," tegas Willy.

              Willy juga menyampaikan tuntutan agar UU Cipta Kerja dicabut. Sebab peraturan itu dianggap
              telah menyengsarakan kaum buruh di Indonesia.

              "Banyak  hak  kaum  buruh  yang  direduksi  atau  dikebiri  terang  terangan  oleh  pemerintah,
              pesangon dikurangi, PHK dimudahkan, perbudakan dengan kedok outsourcing atau biro jasa
              dilegalkan, dan banyak lagi kesengsaraan kaum buruh akibat UU Cilaka ini," jelas Willy.

              Selain itu, massa buruh juga mengkritisi kinerja Pertamina Sumut atas kelangkaan Bahan Bakar
              Minyak (BBM) di wilayah Sumut beberapa pekan ini. Para buruh menuntut agar pihak Pertamina
              menjamin  kebutuhan  pasokan  BBM  karena  dampaknya  buruh  bagi  kehidupan  masyarakat
              Sumut.

              "Dengan langkanya BBM aktivitas ekonomi tersendat, rakyat terpaksa beli dengan mahal di agen-
              agen  pinggir  jalan,  tidak  hanya  itu  dampak  kosongnya  BBM  dapat  menaikkan  harga-harga
              kebutuhan  pokok  jika  ini  berlangsung  lama,  jadi  kita  minta  Pertamina  Sumut  agar  segera
              memenuhi kebutuhan BBM Masyarakat dengan serius," harap Willy.



























                                                           195
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201