Page 217 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2021
P. 217

Aksinya mereka menuntut beberapa hal kepada Pemprov Banten seperti menaikkan UMK tahun
              2022 sebesar 13,5 persen, lalu memberlakukan UMSK tahun 2021 dan 2022 yang sampai saat
              ini masih tertunda untuk tingkat Kabupaten dan Kota.

              Selain itu, mereka juga menuntut kenaikan UMP sebesar 8,95 persen.

              Presidium Aliansi Buruh Banten Bersatu, Dedi Sudrajat seusai melakukan audiensi dengan pihak
              Disnakertran  Provinsi  Banten  mengatakan,  pada  awal  bulan  November  2021  nanti  besaran
              standar UMP itu akan diterbitkan oleh pemerintah.

              "Untuk itu, sebelum itu diterbitkan, kami ingin memberikan masukan terkait dengan beberapa
              aspirasi yang kami sampaikan tadi agar bisa segera disuarakan ke pemerintah pusat," katanya.

              Dijelaskan Dedi, beberapa tuntutan kenaikan upah di atas itu sudah berdasarkan hasil kajian dan
              analisa semua pihak di lapangan.
              "Untuk kenaikan UMK sebesar 13,5 persen itu rasional berdasarkan pertumbuhan ekonomi year
              to year terhitung sejak bulan Oktober," ujarnya.

              Sedangkan untuk tuntutan kenaikan UMP, lanjutnya, itu juga sudah sesuai berdasarkan hasil
              survei pasar untuk kebutuhan hidup layak.

              "Kami juga minta upah minimum sektoral (UMSK) kabupaten kota yang kemarin tertunda agar
              tahun depan segera diberlakukan," jelasnya.

              Untuk kenaikan upah UMSK ini, lanjut Dedi, memang menjadi kewenangannya perusahaan.












































                                                           216
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222