Page 297 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2021
P. 297

Judul               Geruduk Kantor Anies, Buruh Tuntut Upah Minimun Naik 10 Persen
                Nama Media          indozone.id
                Newstrend           Upah Minimum 2022
                Halaman/URL         https://www.indozone.id/news/4WskD1o/geruduk-kantor-anies-buruh-
                                    tuntut-upah-minimun-naik-10-persen
                Jurnalis            Sarah Hutagaol
                Tanggal             2021-10-26 14:14:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif



              Ringkasan

              Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat digeruduk sejumlah
              buruh yang mengatasnamakan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) DKI Jakarta.
              Tujuan  kedatangan  puluhan  buruh  tersebut  adalah  untuk  Anies  Baswedan  menaikkan  Upah
              Minimum Provinsi (UMP) 2022 sebesar 10 persen atau sekitar Rp5 juta.



              GERUDUK KANTOR ANIES, BURUH TUNTUT UPAH MINIMUN NAIK 10 PERSEN

              Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat digeruduk sejumlah
              buruh yang mengatasnamakan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) DKI Jakarta.

              Tujuan  kedatangan  puluhan  buruh  tersebut  adalah  untuk  Anies  Baswedan  menaikkan  Upah
              Minimum Provinsi (UMP) 2022 sebesar 10 persen atau sekitar Rp5 juta.

              Dengan nilai upah minimun tahun ini, yakni sebesar Rp4,4 juta dianggap belum mampu untuk
              memenuhi kebutuhan para pekerja di Jakarta. Apalagi, hidup di ibu kota membutuhkan biaya
              hidup yang cukup tinggi.

              Selain  itu,  dalam  tuntutannya,  mereka  juga  menginginkan  imbas  dari  pandemi  Covid-19  tak
              dijadikan alasan Pemerintah DKI ataupun perusahaan untuk menambah nilai UMP para pekerja.

              "Perusahaan-perusahaan sudah berdiri 20 tahun yang lalu, kalau sampai membandingkn saat ini
              perusahaan merugi, serta mengorbankan nasib rakyat kecil," terang sang orator.

              "Ironis,  hari  ini  kemarahan  kita  semua.  Hari  ini  adalah  kemarahan  kaum  buruh,  hari  ini
              kemarahan kita bersama rakyat kecil," tandasnya.








                                                           296
   292   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302