Page 309 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2021
P. 309

MASSA BURUH CIREBON DESAK KENAIKAN UMK 2022

              Massa buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cirebon
              Raya berunjuk rasa di depan Balai Kota Cirebon, Jawa Barat. Buruh menuntut soal kenaikan UMK
              2022 dan mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja Sekjen FSPMI Cirebon Raya Moh Machbub
              mengatakan  unjuk  rasa  serentak  dilakukan  di  seluruh  daerah.  FSPMI  membawa  beberapa
              tuntutan, dua di antaranya soal kenaikan upah dan mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja.
              Upah merupakan hal krusial yang menjadi kekuatan buruh.

              FSPMI  mendesak  agar  pemerintah  menetapkan  kenaikan  upah  sesuai  dengan  hasil  survei
              komponen kebutuhan hidup layak (KHL). FSPMI mengaku telah mensurvei KHL di tiga pasar.
              Hasilnya, Machbub menjelaskan, upah buruh di Cirebon harusnya naik 10 persen dibandingkan
              tahun ini.

              "Kita dapatkan angka sekitar Rp 3 juta. Kalau UMK naik, tentunya berimbas pada pertumbuhan
              ekonomi  daerah.  Kalau  tidak,  ya  otomatis  ekonomi  juga  tidak  tumbuh,"  kata  Machbub  saat
              beraudiensi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cirebon
              usai unjuk rasa, Selasa (26/10/2021).

              "Kita meminta agar kenaikan upah pada tahun 2022 adalah minimal 10 persen. Ini sebagai jaring
              pengaman agar kehidupan buruh atau pekerja dapat terpenuhi," tuturnya lagi.
              Machbub mengungkapkan soal kerugian dialami buruh dengan adanya UU Omnibus Law Cipta
              Kerja berkaitan menurunnya upah minimum 2022. Padahal setiap tahunnya kebutuhan buruh
              atau pekerja semakin meningkat.

              "Kita  juga  menuntut  agar  diberlakukan  UMSK.  Kemudian,  perjanjian  kerja  bersama  tanpa
              Omnibus Law," kata Machbub.

              Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi mengaku memahami kondisi buruh yang tengah berjuang
              demi mendapatkan kesejahteraan. Agus menanggapi tentang tuntutan buruh  yang berkaitan
              dengan kenaikan upah.

              "Untuk upah minimum kota (UMK) ini perlu kita tindak lanjuti. Nanti Disnaker akan bahas dengan
              Depeko (Dewan Pengupahan Kota). Usulannya adalah berdasarkan KHL, selain daripada inflasi,"
              ucapnya.

              "Kemudian,  terkait  dengan  hal-hal  yang  menyangkut  kewenangan  pusat.  Kita  bisa  lakukan
              bersama-sama untuk menyambungkan aspirasi ini ke pusat. Tentu secara formal. Seperti tahun
              lalu," ujar Agus menambahkan.





















                                                           308
   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314