Page 38 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2021
P. 38
"Penerima BSU ini akan diperluas sesuai dengan usulan Kementerian Ketenagakerjaan,
diharapkan dapat dilaksanakan dan tidak ada pembahan dari kriteria penerima," kata Airlangga
dalam konferensi pers, Selasa (26/10).
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazar a menambahkan, dari total anggaran PEN tahun ini
sebesar Rp 744,77 triliun, akan ada pergeseran alias realokasi anggaran dari klaster-klaster
dalam program PEN. Salah satunya, untuk memperluas target sasaran PEN terkait pengentasan
kemiskinan ekstrem.
Salahsatunya adalah perluasan bant uan lewat tambahan BLT. Sumber data penerima BLT ini
akan diambil dari penerima Kartu Sembako dan penerima Program Keluarga Harapan (PKH). BLT
akan diberikan Rp 300.000 dalam jangka waktu tiga bulan, atau hingga akhir Desember 2021.
"Kami pastikan bantuan tersebut dapat diberikan dan membantu masyarakat miskin," kata
Suahasil.
Adapun per 22 Oktober 2021, realisasi anggaran program PEN mencapai Rp 433,91 triliun. Angka
tersebut baru mencapai 58,3% dari pagu anggaran Rp 744,7 triliun.
Untuk kluster perlindungan sosial, anggaran sudah terealisasi Rp 125,1 triliun atau 67% dari
pagu Rp 186,64 triliun. Selain BSU, anggaran tersebut sudah disalurkan untuk penyaluran PKH,
Bantuan Sosial Tunai (BST), Kartu Prakerja, bantuan kuota internet, subsidi listrik, juga bantuan
beras.
Tahun depan, pemerintah berencana melanjutkan Program PEN. Termasuk insentif untuk
masyarakat baik bantuan sembako, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kartu Prakerja, dan UMKM serta
bantuan untuk Pedagang Kaki Lima (PKL).
Untuk klaster perlindungan sosial, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 126,54
triliun. Angka ini lebih rendah dari pagu tahun 2021.
Siti Masitoh
Caption:
Hal ini sejalan dengan adanya dari sisa pagu anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN).
37