Page 205 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 205

(Produk domestik bruto) bahkan termasuk kategori sedikit jika dibandingkan dengan negara-
              negara di ASEAN.


              EKONOM: KENAIKAN UPAH AKAN PERCEPAT PEMULIHAN EKONOMI

              JAKARTA  -  Ekonom  sekaligus  Direktur  Center  of  Economic  and  Law  Studies  (Celios)  Bhima
              Yudhistira mendukung kenaikan upah minimum yang memadai bagi para pekerja. Selain menjadi
              jaminan sosial, kenaikan upah menurutnya akan mempercepat pemulihan ekonomi.
              Bhima mengatakan, Kenaikan upah minimum di tengah pandemi Covid-19 dapat memberikan
              jaminan  sosial  untuk  masyarakat,  khususnya  mereka  yang  baru  memasuki  dunia  kerja.
              Menurutnya, hal ini penting mengingat jaminan sosial di Indonesia saat ini masih relatif kecil,
              hanya  berkisar  2%  dari  PDB  (Produk  domestik  bruto)  bahkan  termasuk  kategori  sedikit  jika
              dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN.

              "Upah minimum adalah bentuk jaminan sosial bagi pekerja yang baru masuk dunia kerja. Ketika
              masuk kerja dalam situasi pandemi, dan inflasi diperkirakan naik tahun depan di atas 5% maka
              si pekerja akan terlindungi dengan upah minimum yang lebih besar," ujarnya kepada MNC Portal,
              Kamis (23/12/2021).

              Bhima menegaskan, dengan menaikkan upah minimum akan membuat pekerja tidak mudah
              untuk jatuh di bawah kategori miskin. Kenaikan upah yang diterimanya juga akan mendorong
              konsumsi masyarakat di pasar, sehingga roda perekonomian makin lancar berputar.

              "Uangnya  akan  mengalir  lagi  ke  ekonomi  dan  yang  diuntungkan  pengusaha  juga  karena
              omzetnya jadi lebih besar," tegas Bhima.

              Bhima mengingatkan, kelas pekerja berbeda dengan kelas atas yang sebagian pendapatannya
              justru lebih banyak ditabung di bank. Kelas pekerja, kata dia, cenderung akan lebih banyak
              membelanjakan uangnya di pasar.

              "Oleh karena itu banyak negara saat ini menaikkan upah minimum tinggi sekali, agar ekonominya
              lebih cepat pulih. Jerman misalnya, mau menaikkan upah minimum 25%, padahal kan di Jerman
              upahnya sudah tinggi," lanjut Bhima.

              Sementara di dalam negeri, langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaikkan upah
              minimum provinsi (UMP) sebesar 5,1% untuk tahun 2022 atau naik Rp225.667 menjadi Rp4,64
              juta menuai polemik. Keputusan itu ditentang pengusaha yang merasa keberatan.

              Sementara,  Anies  dalam  pernyataannya  menegaskan  bahwa keputusan itu  memberikan  rasa
              keadilan. Dia mengingatkan, pada 2020 saat krisis karena pandemi Covid-19 dalam kondisi berat
              seperti tahun lalu saja, UMP naik 3,3%. Namun, dengan menggunakan formula perhitungan dari
              Kementerian Ketenagakerjaan, kenaikan UMP tahun ini justru sangat kecil, hanya 0,8%.

              "Bayangkan, kondisi ekonomi sudah lebih baik pakai formula malah keluar angkanya 0,8%,"
              ungkap Anies. Keputusan itu juga didasarkan pada kajian Bank Indonesia yang memproyeksi
              pertumbuhan ekonomi pada tahun depan mencapai 4,7% sampai 5,5%.

              Keputusan itu juga didukung Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
              Suharso  Monoarfa.  Menurutnya,  keputusan  ini  bisa  mendorong  pertumbuhan  konsumsi
              masyarakat yang selanjutnya berdampak pada perekonomian nasional.





                                                           204
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210