Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JULI 2020
P. 48
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, mengatakan, karyawan yang
terkonfirmasi positif Covid-19 itu adalah pekerja di salah satu pabrik Hitachi, yang bergerak di
bidang produksi alat berat.
Karyawan tersebut merupakan warga luar Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pemerintah
Kabupaten Bekasi masih menelusuri riwayat kontak kasus itu dengan karyawan lain yang selama
ini sama-sama bekerja di pabrik tersebut.
"Terkonfirmasi satu orang positif. Kejadiannya 8 Juli 2020," ucap Alamsyah, melalui pesan
singkat saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (9/7/2020).
Alamsyah enggan menjelaskan secara rinci jumlah karyawan lain yang sementara ditelusuri,
termasuk asal daerah karyawan itu. Namun, ia memastikan aktivitas di perusahaan itu sudah
ditutup selama 14 hari untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Bekasi Sutomo, dihubungi secara terpisah,
membenarkan bahwa ada karyawan dari salah satu pabrik Hitachi di Kabupaten Bekasi yang
terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, ia mengaku belum mendapat informasi resmi dari
manajemen Hitachi.
Kasus karyawan positif Covid-19 di kawasan industri bermunculan di Kabupaten Bekasi pada
masa adaptasi kebiasaan baru. Sebelumnya, pada 2 Juli 2020, salah satu pabrik milik PT Unilever
Indonesia di Cikarang juga ditutup setelah 21 karyawan di perusahaan itu positif Covid-19. Kasus
itu lalu jadi kluster baru di daerah tersebut. Sebanyak 15 anggota keluarga para karyawan itu
juga ikut tertular Covid-19.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kemudian merespons kasus itu dengan mewajibkan
perusahaan-perusa-haan besar di Jawa Barat untuk wajib mengetes karyawannya. Di setiap
perusahaan, minimal 10 persen dari total keseluruhan karyawan, harus dites dengan metode
usap tenggorokan.
Sutomo menambahkan, kasus Covid-19 dari kawasan industri menjadi perhatian khusus pebisnis
di Kabupaten Bekasi. Mereka telah berupaya semaksimal mungkin mencegah munculnya kasus
dari perusahaan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat bagi semua karyawan. "Tetapi,
kenyataannya di luar dugaan, pabrik di Unilever jadi kluster baru," ujarnya.
Pengusaha di kawasan industri juga sudah merespons permintaan Gubernur Jawa Barat. Mereka
berencana mengadakan alat tes PCR mo-bile di kawasan industri karena dinilai lebih efisien.
"Kami masih akan membicarakan hal ini dengan pemerintah daerah karena alat itu mahal. Di
samping itu, perawatan alatnya seperti apa karena kalau Covid-19 selesai, alat ini mau
diapakan," kata Sutomo.
Ojek daring
Pada pekan ini, sejumlah daerah di sekitar Ibu Kota mengikuti arahan dari DKI soal izin bagi
ojek daring. Mengangkut penumpang boleh, asalkan ketat menjalankan protokol kesehatan.
Setidaknya Kota Depok, Kota Bogor, dan Kota Bekasi mewajibkan penyedia aplikasi
menyediakan sekat pembatas pengemudi dan penumpang.
"Khusus untuk sekat pelindung GoRide (layanan angkutan penumpang dengan sepeda motor
pada aplikasi Go-jek), kami akan meneruskan masukan yang kami dapat di lapangan dari mitra
driver maupun penumpang selama uji coba," tutur Senior Manager Corporate Affairs Gojek
Teuku Parvinanda dalam keterangan tertulis kemarin.
47