Page 131 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 131

"Pada Renstra yang kami susun, kami sesuaikan dengan situasi COVID-19, target penyerapan
              kerja tahun 2021 itu mencapai 850.000, ini jauh dari target pada masa normal yang mencapai
              2 juta orang per tahun," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dalam Rapat
              Kerja (Raker) Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/7/2020).

              Ida  memaparkan,  target  penyerapan    tenaga  kerja    tentu  saja  tidak  hanya  ditetapkan
              Kemenaker  tapi  juga  dilakukan  oleh  pemerintah.  Diskusinya  panjang  karena  terkait  dengan
              kompetensi yang berpengaruh pada produktivitas pekerja. Untuk itu, pemerintah juga membuat
              program pendidikan vokasi calon pekerja.

              "Maka pemerintah setiap tahun masih melakukan pendidikan vokasi secara massal," katanya.(
              Kemenaker Siap Buka Pengiriman PMI ke Hong Kong-Taiwan  )

              Mantan  Ketua  Fraksi  PKB  DPR  ini  menjelaskan,  di  masa  sebelum  pandemi  Covid-19,  angka
              pengangguran 7.050.000 orang dengan angkatan kerja sekitar 9 juta per tahun. Pemerintah
              melihat angka pengangguran yang didominasi SMA/SMK itu karena tidak terjadi link and match
              antara jurusan dan kebutuhan kerja, sehingga para lulusan baru itu tidak bisa diterima di pasar
              kerja.

              Sebelum  pandemi,  sambung  dia,  pemerintah  membuat  program  pendidikan  vokasi  secara
              massal agar pengangguran itu bisa terserap ke dunia kerja yang ditargetkan akan selesai sampai
              5 tahun.
              "Pemerintah secara massif melakukan pendidikan vokasi, rencananya 2 juta per tahun. Kalau 5
              tahun,  maka  akan  bisa  menyerap  10  juta  pengangguran  atau  mereka  yang  membutuhkan
              upskilling atau reskilling. Artinya selesai dalam 5 tahun kalau kondisinya tidak ada Covid-19,"
              ujar Menaker.
              Terlebih,  mantan  legislator  Senayan  ini  menambahkan,  recovery  atau  pemulihan  tidak  bisa
              dilakukan tahun depan, tapi baru pada 2022-2023. Sebanyak 850.000 tenaga kerja yang bisa
              ditingkatkan  potensinya  itu  karena  pemerintah  menyadari  bahwa  pasar  kerja  dalam  kondisi
              Covid-19  terbatas,  sehingga  beberapa  program  di  Kemenaker  dan  kementerian  lain  yakni
              memperluas kesempatan kerja.

              "Kami mentargetkan melakukan di 2020 ini 95.315 orang. Jadi, dari pengangguran yang ada
              akibat Covid ini kita selesaikan lewat pelatihan kompetensi, kemudian terbuka pasar kerja baru
              dan program PSN yang harus tetap jalan juga. Kami akan melakukan perluasan kesempatan
              kerja ke 95.315 orang," katanya. (abd).


























                                                           130
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136