Page 148 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 148

Komitmen  ini  akan  diwujudkan  dalam  bentuk  pemulihan  ekonomi  dengan  mengedepankan
              protokol kesehatan.

              Plt.  Sekjen  Kemnaker,  Budi  Hartawan,  menyatakan  bahwa  pemulihan  ekonomi  di  kawasan
              Indonesia, Malaysia, dan Thailand, membutuhkan komitmen dan kerja bersama.

              Budi  mengemukakan  data  Asian  Development  Bank  (ADB)  selama  pandemi  Covid-19,  yang
              menunjukkan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN mengalami penurunan dari 4,7 persen
              di  tahun  2019  menjadi  1  persen  di  kuartal  pertama  tahun  2020.  Berdasarkan  laporan  ILO,
              pekerja di kawasan ASEAN mengalami penurunan atau sama sekali kehilangan pendapatan.



              TIGA NEGARA ASEAN BERSATU HADAPI DAMPAK PANDEMI COVID-19

              Tiga  negara  ASEAN  yang  tergabung  dalam  IMT-GT  (Indonesia-Malaysia-Thailand  Growth
              Triangle) menyatakan komitmennya untuk bersatu menghadapi dampak pandemi Covid-19.

              Komitmen  ini  akan  diwujudkan  dalam  bentuk  pemulihan  ekonomi  dengan  mengedepankan
              protokol kesehatan.
              Plt.  Sekjen  Kemnaker,  Budi  Hartawan,  menyatakan  bahwa  pemulihan  ekonomi  di  kawasan
              Indonesia, Malaysia, dan Thailand, membutuhkan komitmen dan kerja bersama.

              “Dibutuhkan kolaborasi strategis antar negara tetangga khususnya dalam kerangka kerja sama
              IMT-GT yang berfokus pada pemulihan ekonomi subregional di wilayah perbatasan Indonesia,
              Malaysia, dan Thailand,” kata Plt. Sekjen Kemnaker, Budi Hartawan, dalam konferensi tentang
              "Managing  the  Impact  of  Covid-19  on  IMT-GT  Working  Group  on  Human  Resources
              Development, Education, and Culture Cooperation" (WGHRDEC), melalui video conference di
              Jakarta (8/7).

              Budi  mengemukakan  data  Asian  Development  Bank  (ADB)  selama  pandemi  Covid-19,  yang
              menunjukkan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN mengalami penurunan dari 4,7 persen
              di  tahun  2019  menjadi  1  persen  di  kuartal  pertama  tahun  2020.  Berdasarkan  laporan  ILO,
              pekerja di kawasan ASEAN mengalami penurunan atau sama sekali kehilangan pendapatan.

              "Bahkan kehilangan tunjangan dan perlindungan sosial terkait pekerjaan, dan kerap kali resiko
              tersebut lebih tinggi pada pekerja migran perempuan, " katanya.

              Pandemi  Covid-19  juga  menimbulkan  tantangan  baru  di  sektor  ketenagakerjaan.  Yaitu
              terhambatnya  rantai  pasok  global  dan  penurunan  hasil  produksi  yang  diakibatkan  adanya
              pembatasan sosial berskala besar dan adanya restriksi pada pergerakan mobilitas orang atau
              tenaga kerja.
              Hal ini menyebabkan terganggunya keberlangsungan usaha yang akan diikuti oleh turunnya
              pendapatan bagi pekerja dan keluarganya.

              "Krisis  tersebut  tidak  hanya  berdampak  pada  sektor  formal  tetapi  juga  sektor  Informal  dan
              kelompok pekerja tertentu seperti pekerja muda dan pekerja lansia," ujarnya.

              Budi juga menjelaskan, masyarakat di wilayah perbatasan juga terdampak oleh krisis pandemi.
              Perekonomian masyarakat masih sangat tergantung pada interaksi perdagangan dan mobilitas
              lintas negara.

              Namun di sisi lain, krisis pandemi ini membuka peluang baru di bidang ketenagakerjaan. "Saat
              transisi new normal ini, semua stakeholder didorong beradaptasi cepat untuk memanfaatkan

                                                           147
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153