Page 175 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 175
"SKKNI perfilman selain sebagai salah satu tolok ukur penyiapan SDM berdaya saing, juga
sebagai salah satu bentuk upaya meningkatkan mutu dari perfilman Indonesia," kata Ida
Fauziyah dalam sambutan acara penyerahan SKKNI Bidang Perfilman di Innovation Room,
Kemnaker, Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Acara peluncuran SKKNI bidang perfilman dihadiri oleh insan film Indonesia seperti aktris
Christine Hakim, Marcella Zalianty, aktor Reza Rahardian, sinematografer George Kamarullah,
Gunawan Paggaru, dll.
Menaker Ida Fauziyah menjelaskan, SKKNI memiliki tiga peran strategis. Pertama, memberi arah
yang jelas dalam perancangan program diklat berbasis kompetensi, sehingga penyelenggaraan
diklat untuk tenaga kerja di industri perfilman dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Kedua, memberikan acuan dan ukuran yang jelas dalam penyusunan materi dan metode uji
kompetensi. Sehingga, pelaksanaan uji dan sertifikasi kompetensi untuk para pekerja di industri
perfilman dapat dilakukan secara obyektif, terukur, dan terjamin mutunya.
Ketiga, memberi acuan dalam membangun kerjasama saling pengakuan sertifikasi kompetensi
kerja dengan negara lain. Sehingga, memudahkan pembuatan MoU atau MRA baik secara
bilateral maupun multilateral. Menaker Ida mengakui meski, saat ini industri perfilman menjadi
salah satu industri sangat terdampak oleh pandemi Covid-19, namun pemerintah cukup optimis
upaya pemulihan pada sektor industri ini dapat segera dilakukan dengan penerapan protokol
kesehatan.
"Akselerasi upaya untuk pemulihan industri perfilman akibat pandemi Covid-19 harus segera
dilakukan agar industri perfilman dapat kembali bangkit dan terus melesat, sehingga dapat
memberikan kontribusi bagi penyerapan pengangguran," ujarnya.
Menteri Ida Fauziyah berharap agar SKKNI di bidang perfilman yang diserahkan dapat
diimplementasikan, baik di lembaga diklat, dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi bidang
perfilman, serta pengembangan SDM di bidang perfilman.
"Semoga apa yang kita lakukan pada hari ini dapat menghasilkan yang terbaik bagi
pembangunan SDM berkualitas, unggul dan berdaya saing, " ujar Ida Fauziyah seraya
memberikan apresiasi seluruh pemangku kepentingan terkait atas kerja sama penyusunan
SKKNI bidang perfilman.
Dalam kesempatan ini, Menaker Ida juga menawarkan program Balai Latihan Kerja (BLK)
Komunitas terkait bidang perfilman untuk membantu mengembangkan kompetensi pekerja di
sektor tersebut.
"Ada tanah yang tersedia, kami akan membangunkan gedungnya, kami akan memberikan
peralatan yang dibutuhkan, kami akan sediakan biaya untuk instruktur pelatihannya," kata
Menaker Ida.
Dia akan mengalokasikan anggaran untuk pembentukan BLK komunitas bidang film tersebut
karena menyadari pentingnya peningkatan kompetensi untuk para pekerja yang bergerak di
sektor seni perfilman. Kemnaker rencananya mengalokasikan anggaran untuk dua BLK
komunitas untuk sektor perfilman dengan masing-masing berkisar Rp1 miliar.
Dirjen Binalattas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono, menyatakan bahwa penyusunan SKKNI
melibatkan para pemangku kepentingan. Yakni Pusat Pengembangan Perfilman; Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan; Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi; UPT Kebudayaan; Lembaga Sertifikasi Profesi; Asosiasi Perfilman (pelaku
seni dan film); akademisi; praktisi film; dan SMA/SMK.
174