Page 245 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 245
Data pekerja yang tedampak Covid-19 mencapai 1,7 juta orang hingga 27 Mei 2020. Angka
tersebut merupakan akumulasi dari pekerja formal dirumahkan dan terkena pemutusan
hubungan kerja (PHK) maupun pekerja yang berasal dari sektor informal.
Namun, dari data Kemnaker, pekerja yang terdampak Covid-19 didominasi oleh pekerja formal.
Jumlahnya bahkan hingga empat kali lipat. Padahal, sektor informal jauh lebih besar
menyumbang tenaga kerja. Misalnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
menyumbang 96% lapangan pekerjaan.
"Pekerja formal dirumahkan dan PHK mencapai 1,3 juta orang, pekerja informal yang masuk
datanya ke Kemnaker lebih dari 318 ribu orang. Data ini kami pegang by name by adress, hasil
laporan Dinas Tenaga Kerja di seluruh provinsi," kata Ida dalam rapat dengar pendapat dengan
Komisi IX DPR RI, Rabu (8/7).
jika melihat secara fakta di lapangan, bisa dibilang pekerja informal yang paling terkena dampak.
Misalnya pedagang makanan kantin di perkantoran hingga kuli panggul di berbagai proyek. Ida
pun menjelaskan alasan kenapa angka pekerja formal jauh lebih besar.
"Mungkin ada Bapak Ibu yang bertanya kenapa data pekerja informal lebih sedikit jumlahnya,
sedangkan di lapangan Bapak Ibu merasakan pekerja informal jumlahnya lebih banyak.
Sebenarnya data yang masuk Kemnaker lebih banyak pekerja formal, sementara informal
banyak masuk ke Kementerian Koperasi dan UkKM dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif," jelas Ida.
Sebelumnya, Ia sudah mewanti-wanti mengenai potensi bertambahnya pengangguran hingga
berkali-kali lipat akibat pekerja yang dirumahkan dan PHK. Ida mengakui pandemi Covid-19
telah memberikan dampak di seluruh sektor perekonomian yang muaranya pada sektor
ketenagakerjaan.
"Kami juga mengantisipasi tambahan pengangguran yang diestimasi mencapai 2,92 hingga 5,23
juta orang. Kita berusaha menekan angka pengangguran agar tidak tembus 2 digit," ujar Ida di
Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/6/2020). (*).
244