Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 4

menjawab simpang-siur informasi mengenai kedatangan TKA asal China di Indonesia. Dirinya
              pun memaparkan sejumlah alasan diizinkannya mereka bekerja di Indonesia. Alasan pertama,
              masuknya mereka akan membantu ribuan tenaga kerja lokal terserap oleh perusahaan yang
              membutuhkan di sana.

              "Jadi tenaga kerja (TKA) yang akan datang direncanakan masuk 500 orang. Dengan mereka
              (TKA) bisa mengoperasikan perusahaan yang dibangun, maka akan bisa menyerap 5.000 tenaga
              kerja lokal, bukan 5.000 TKA," kata Ida disela-sela rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Jakarta,
              Rabu (8/7/2020).

              Kedua,  sudah  ada  nota  kesepahaman  antara  perusahaan  dengan  Pemkab  Konawe  untuk
              merekrut tenaga kerja lokal secara bertahap. TKA sebanyak 500 orang itu telah dikoordinasikan
              dengan Forkopimda, Pemerintah Daerah di Sulawesi Tenggara dan kabupaten/kota.
              Ketiga, dia berharap banyak tenaga kerja lokal terserap di berbagai daerah di masa pandemi
              COVID-19 ini. Sebab, jutaan pekerja telah menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK)
              dan dirumahkan akibat merebaknya virus Corona.

              Alasan keempat, kedatangan para TKA ke Konawe karena keahlian mereka dibutuhkan oleh
              sejumlah perusahaan di sana.

              "Alasan pemerintah menyetujui masuknya TKA China tersebut karena keahliannya dibutuhkan
              oleh dua perusahaan yang ada di Konawe. Kita minta juga ada tenaga kerja lokal yang akan
              mendampingi mereka, agar terjadi transfer of knowledge. Pada akhirnya tenaga kerja lokal kita
              sudah  bisa  memahami  teknologinya,  maka  operasional  selanjutnya  akan  diserahkan  kepada
              tenaga kerja lokal kita," tambahnya.

              Ida juga sempat mengeluarkan unek-uneknya saat dicecar oleh anggota Komisi IX DPR RI. Klik
              halaman selanjutnya.

              Ida kemarin saat menghadiri rapat kerja (raker) dengan Komisi IX DPR RI dicecar soal TKA
              China  yang  masuk  ke  Indonesia.  Anggota  Komisi  IX  DPR  RI  Intan  Fitriana  Fauzi
              mempertanyakan  alasan  pemerintah  memperbolehkan  500  TKA  China  masuk  ke  proyek  di
              Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

              "Saya ingin bertanya sebetulnya spesifik itu apa sih, Bu? Artinya pekerjaan itu sampai kemudian
              harus 500 TKA dari China yang harus didatangkan dan resistensinya besar," kata dia di Ruang
              Rapat Komisi IX DPR RI, Jakarta, Rabu (8/7/2020).

              Dia ingin mendapat penjelasan mengenai spesifikasi TKA China yang masuk ke Indonesia mulai
              dari pekerjaannya, waktu bekerjanya, dan jabatannya.

              "Saya  penasaran  Bu,  karena  ini  menyangkut  nurani  kita  semua,  spesifik  pekerjaan  yang
              dimaksud dengan pekerjaan tertentu, mungkin kalau jangka waktu tertentu dan sebagainya.
              Spesifik pekerjaan tertentu dan jabatan tertentu itu mohon dijawab. Terima kasih," lanjutnya.

              Ida  merespons  hal  tersebut.  Dirinya  tampak  tak  nyaman  karena  disinggung  soal  nurani
              berkaitan dengan diizinkannya TKA China masuk Indonesia.

              "Saya kira kalau bicara nurani, saya kira kayaknya kita semua punya hal yang sama. Mohon
              maaf. Kalau misalnya kami mengeluarkan RPTKA (Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing),
              kiranya bukan berarti kami tidak punya nurani. Saya kira ini, pengin nangis jadinya. Kita bisa
              mengatasnamakan nurani dengan secara proporsional tentu saja," ujarnya.

              Intan pun menjelaskan bahwa yang dia tekankan bukan soal nurani tapi spesifikasi TKA China
              yang dipekerjakan di Indonesia.(*).

                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9